TIMES JATIM, SURABAYA – School of Creative Industry (SCI) Universitas Ciputra (UC) menghadirkan Vrishti Savalani dari Savannah College of Art and Design (SCAD), Amerika Serikat, dalam workshop bertajuk “Design Thinking: Creative Approaches to Human-Centered Problem Solving.” 

Kegiatan yang diselenggarakan di Integrity Hall Universitas Ciputra ini menjadi langkah strategis UC dalam memperkuat ekosistem pendidikan berbasis kolaborasi global dan inovasi lintas disiplin. 

Melalui sesi interaktif ini, Ms. Vrishti memperkenalkan mahasiswa pada proses Design Thinking, metode berpikir kreatif yang digunakan desainer dan inovator dunia untuk memecahkan masalah kompleks dengan berfokus pada kebutuhan manusia (empathize, define, ideate, prototype, test). 

Mahasiswa dari berbagai program studi dibawah naungan SCI mulai dari Arsitektur (ARS), Fashion Design and Business (FDB), hingga Visual Communication Design (VCD—bekerja bersama dalam proyek lintas bidang untuk menghasilkan solusi nyata terhadap permasalahan sosial yang relevan.

Pendekatan hands-on ini menekankan pentingnya empati dan komunikasi desain dalam proses berpikir kreatif. Tidak hanya menghasilkan ide, mahasiswa juga diajak untuk menguji langsung konsepnya melalui prototipe, mendorong mereka memahami dinamika industri kreatif dan kebutuhan pengguna secara komprehensif. 

“Design Thinking bukan hanya soal estetika, tetapi tentang empati, strategi, dan dampak nyata bagi pengguna. Kami ingin mahasiswa VCD dan seluruh civitas akademika UC belajar berpikir terbuka, berani berkolaborasi lintas bidang, dan mampu melihat peluang global,” ujar Christian Anggrianto, Kepala Program Studi VCD UC. 

Kolaborasi dengan SCAD ini, lanjutnya, bisa memperluas wawasan mahasiswa terhadap praktik desain global dan tren industri kreatif dunia, sekaligus menegaskan posisi UC sebagai kampus dengan pendekatan pendidikan berbasis inovasi dan kewirausahaan kreatif.

"Workshop ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat mahasiswa untuk berpikir melampaui batas jurusan, memahami peran desain dalam menciptakan perubahan sosial, dan mempersiapkan diri untuk berkontribusi di industri global," harap Christian. 

"Selain itu, juga menghubungkan mahasiswa Indonesia dengan jejaring pendidikan internasional, memperkuat kemampuan mereka dalam berpikir kritis, kreatif, dan humanis di era ekonomi berbasis inovasi," imbuhnya. 

Lebih lanjut, model pembelajaran seperti ini selaras dengan DNA Universitas Ciputra yang menekankan entrepreneurial mindset dan menghasilkan lulusan yang tidak hanya kreatif, tetapi juga mampu menghadirkan solusi berdampak. (*)