TIMES JATIM, MALANG – Olimpiade Bahasa Jerman tingkat regional Malang kembali digelar sebagai upaya meningkatkan kualitas dan mendorong minat pembelajaran Bahasa Jerman di sekolah-sekolah Indonesia.
Kompetisi tahunan yang diselenggarakan Goethe-Institut ini berlangsung secara luring pada Rabu (22/11) di Universitas Negeri Malang (UM).
Sebanyak 67 peserta dari 18 SMA dan SMK se-Malang Raya turut berpartisipasi dalam ajang bergengsi tersebut.
Ketua Pelaksana, Sulistiono, menjelaskan bahwa olimpiade ini menjadi sarana untuk mempopulerkan pembelajaran Bahasa Jerman, mengingat tidak semua sekolah menyediakan mata pelajaran tersebut.
“Tujuannya jelas, meningkatkan pembelajaran Bahasa Jerman di Indonesia, baik kualitas maupun kuantitas. Harapannya dengan kegiatan ini pelajar semakin antusias,” ujarnya.
Penyelenggaraan Olimpiade Bahasa Jerman wilayah Malang telah berlangsung sejak sekitar tahun 2010.
Kegiatan ini melibatkan anggota Ikatan Guru Bahasa Jerman Indonesia (IGBJI) wilayah Malang serta bekerja sama dengan Departemen Sastra Jerman UM.
Sebagai tuan rumah, Departemen Sastra Jerman UM terus memperkuat peranannya dalam pendidikan Bahasa Jerman. Departemen ini telah meraih akreditasi internasional Unconditional dari AQAS dan memiliki fasilitas pembelajaran lengkap, seperti mediothek, bibliothek, mini theater, co-working space, serta sprechraum.
Sebanyak 67 peserta dari 18 SMA dan SMK se-Malang Raya turut berpartisipasi dalam Olimpiade Bahasa Jerman yang digelar oleh Goethe-Institut. (Foto: Caecilia Kumala Dewi/TIMES Indonesia)
Dalam waktu dekat, departemen juga akan membuka Program Magister (S2) Bahasa Jerman yang mendapat dukungan Goethe-Institut dan DAAD.
Selain itu, terdapat program percepatan bagi mahasiswa baru yang telah memiliki sertifikat A1, A2, atau B1 dari Goethe-Institut atau sertifikat setara, sehingga memungkinkan mereka langsung melompat ke semester berikutnya.
Departemen ini aktif menjalin kerja sama internasional dan membuka peluang beasiswa bagi mahasiswa berprestasi.
Salah satunya Raida Zharfa Amalia, yang berhasil meraih Beasiswa Sommersemester ERASMUS+ di PH Schwäbisch Gmünd, Jerman. Pada tahun 2025, tiga mahasiswa dari UM mendapatkan beasiswa bergengsi tersebut.
Program beasiswa lain yang tersedia antara lain Onlinesprachkurse, workshop atau seminar untuk dosen Goethe-Institut, Ujian Sertifikat B1 Goethe-Institut, onSET DAAD, Sommerkurs DAAD, serta program pertukaran ke PH Schwäbisch Gmünd.
Jaringan kerja sama departemen juga meluas hingga Goethe-Institut Indonesia, DAAD, Universität Wien (Austria), berbagai sekolah di Malang, perusahaan di Indonesia, hingga sekolah-sekolah di Thailand.
Para peserta Olimpiade berasal dari berbagai sekolah, meliputi: SMAN 1, 5, 7, 9, 10 Malang; SMAN 1 Gondanglegi; SMAN 1 Turen; SMAN 1 Lawang; SMAN 1 Kepanjen.
Kemudian ada SMK 2 dan SMK 4 Malang; SMK Telkom Malang; SMK Kesehatan Adi Husada. Selain itu ada, SMA Al-Rafie Gondanglegi; MBS Al-Amin Putri Kepanjen; SMA Brawijaya Smart School; SMA PGRI Kepanjen; SMAK St. Albertus Malang.
Sulistiono menambahkan bahwa sistem pengawasan soal dilakukan langsung oleh Goethe-Institut Pusat melalui aplikasi Zoom. Peserta mengerjakan soal secara luring, namun pemantauan dilakukan secara daring oleh tim pusat.
Para juara tingkat regional, khususnya peringkat 1, 2, dan 3, akan mewakili Malang untuk berkompetisi di tingkat nasional di Jakarta. Pemenang tingkat nasional selanjutnya berpeluang besar mewakili Indonesia pada ajang internasional di Jerman.
“Juara 1, 2, dan 3 akan dikirim ke Jakarta untuk tingkat nasional. Dari sanalah nanti dipilih peserta yang akan dikirim ke Jerman,” ujar Sulistiono, berharap minat pelajar terhadap Bahasa Jerman terus meningkat. (*)
| Pewarta | : TIMES Magang 2025 |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |