https://jatim.times.co.id/
Berita

Generasi Muda Banyuwangi Belajar Pentingnya Mental Health Bersama Puteri Indonesia 2025

Sabtu, 22 November 2025 - 15:08
Generasi Muda Banyuwangi Belajar Pentingnya Mental Health Bersama Puteri Indonesia 2025 Psikolog Klinis Rumah Sakit (RS) Yasmin Cinta Resta Ferdiana, tengah memberikan materi tentang pentingnya Mental Health. (FOTO : Anggara Cahya/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, BANYUWANGI – Kesadaran akan pentingnya kesehatan mental terus didorong di kalangan anak muda. Dalam upaya ini, ratusan pelajar di Banyuwangi mendapatkan kesempatan berharga untuk bisa berinteraksi dan belajar langsung mengenai mental health bersama Puteri Indonesia 2025, Firsta Yufi Amarta Putri.

Acara belajar bersama mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental ini diprakarsai oleh Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Kesehatan (Dinkes). Dikemas dalam bentuk Talk Show bertajuk Remaja Sehati (Remaja Sehat Kini dan Nanti), kegiatan tersebut berlangsung di Auditorium Universitas DR. Soekardjo (Unidsoe), pada Sabtu (22/11/2025).

Kehadiran Putri Indonesia 2025 dalam talk show tersebut merupakan bagian dari serangkaian acara yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61. 

Dalam sambutannya, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, menyampaikan bahwa talk show bersama Puteri Indonesia 2025 bisa menjadi contoh yang baik dan menginspirasi. Terutama, kegiatan ini ditujukan untuk menyadarkan generasi muda akan pentingnya penerapan pola hidup sehat, baik secara fisik maupun mental (psikis).

“Kesehatan mental itu penting, jadi harus seimbang antara kesehatan jasmani dan mental,” katanya di hadapan ratusan pelajar dan mahasiswa.

Ipuk berharap, agar kegiatan talk show yang menghadirkan tokoh-tokoh inspiratif dari kalangan generasi muda dapat diadakan lebih sering. Langkah ini dinilai penting untuk meningkatkan kesadaran pemuda-pemudi tentang kesehatan mental, sehingga diharapkan kasus-kasus penyakit mental di Banyuwangi dapat berkurang.

Firsta-Yufi-Amarta-Putri.jpgPuteri Indonesia 2025, Firsta Yufi Amarta Putri.  (FOTO : Anggara Cahya/TIMES Indonesia)

“Termasuk perlunya psikolog datang secara berkala ke sekolah dan kampus untuk mengurangi tekanan mental karena kemajuan zaman,” ujar orang nomor satu di Banyuwangi itu.

Sementara itu, Kepala Dinkes Banyuwangi, Amir Hidayat menjelaskan, problem atau masalah kesehatan mental kini menjadi perhatian serius. Pasalnya data menunjukkan peningkatan yang cukup mengkhawatirkan dan sifatnya yang sangat krusial di tengah masyarakat.

Gangguan kesehatan mental pada remaja menjadi isu global. World Health Organization (WHO) mencatat bahwa sebanyak satu dari tujuh anak berusia 10-19 tahun didunia mengalami masalah kesehatan mental. Gangguan kecemasan merupakan gangguan mental yang paling umum di kalangan remaja, diikuti oleh depresi dan ADHD. 

Data UNICEF juga menunjukkan satu dari tiga remaja di Indonesia atau sekitar 15,5 juta atau 34,9 persen mengalami masalah kesehatan mental yang didominasi kecemasan dan depresi. Berdasarkan Survei Kesehatan Mental Remaja Nasional Indonesia (I-NAMHS) tahun 2022. Selain itu, 1 dari 20 remaja atau sekitar 2,45 juta atau 5,5 persen mengalami gangguan mental dalam 12 bulan terakhir, meskipun mayoritas tidak mencari bantuan profesional.

“Hanya 10 persen remaja di Indonesia yang rutin konsultasi ke psikolog.” jelas Amir. 

“Jika gangguan mental tidak segera ditangani, dipendam saja akan berakibat pada bunuh diri. Dimana gangguan mental penyebab kematian nomor 3 didunia pada usia 15-29 tahun,” imbuhnya.

Amir juga mengungkapkan, apabila kedatangan Puteri Indonesia sebagai bintang tamu acara Talk Show tersebut, tidak hanya fokus membahas problem mental. Kehadirannya juga diharapkan untuk menginspirasi peserta dengan membawa misi 3B, Beauty, Brain, dan Behavior (Kecantikan, Kecerdasan, dan Perilaku).

Beauty tentang bagaimana menjaga kesehatan fisik dan penampilan dengan pola hidup sehat. Brain tentang bagaimana menjaga kesehatan mental dan meningkatkan daya intelektual. Terakhir Behavior mengajarkan bagaimana berperilaku bersikap dengan baik.

 “Sekarang fokus kita ingin memasifkan upaya psikolog datang ke sekolah-sekolah,” ungkap Amir.

Acara Talk Show itu berlangsung interaktif, termasuk saat narasumber Cinta Resta Ferdiana, seorang Psikolog Klinis di Rumah Sakit (RS) Yasmin, memberikan materi yang berbobot sesuai keahlianya.

Di kesempatan itu juga, Puteri Indonesia 2025 Firsta Yufi Amarta Putri memberikan wawasan tentang bagaimana Self Development (Pengembangan Diri), termasuk bagaimana menangani dan menjaga kesehatan mental sebagai generasi muda. 

Puteri Indonesia yang juga asli Bumi Blambangan itu menyampaikan pada remaja di Banyuwangi, bahwa harus lebih perhatian atau aware terhadap kesehatan mental termasuk kesehatan reproduksi. 

“Kita mungkin terkenalnya anak desa, tapi sebenarnya justru kita memiliki potensi-potensi terpendam, inilah yang harus kita tunjukkan. Jadi jangan merasa bahwa kita dari Banyuwangi jauh dari kota-kota metropolitan, terus kita jadinya ngerasa rendah diri,” pesan perempuan lulusan Psikologi itu.

Firsta juga menyampaikan, agar tidak terus merasa minder pada diri sendiri sehingga malah membuat penyakit gangguan mental atau kecemasan yang berlebihan.

“Tunjukkan kita punya value yang bisa kita tunjukkan ke dunia juga, bahwa kita itu memang orang-orang berdaya,” tegasnya. (*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.