TIMES JATIM, BANYUWANGI – Kabar harum datang dari dunia Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) Banyuwangi. PT Oesing Craft Indonesia, perusahaan kriya kayu yang telah berbendera ekspor lebih dari satu dekade, resmi masuk dalam 24 besar Apresiasi Wirausaha Inspiratif 2025 – Tematik FinImpact Entrepreneur.
Perusahaan yang dimulai dari pekarangan rumah kontrakan hingga produknya melanglang buana ke penjuru dunia itu, bersaing dengan ratusan pelaku usaha dari berbagai daerah di Indonesia.
Owner PT Oesing Craft Indonesia, Bambang Haryono, mengungkapkan rasa syukurnya atas capaian tersebut. Pencapaian ini menurutnya bukan hanya untuk perusahaannya, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi Banyuwangi, Jawa Timur, dan kolaborasi UMKM nasional.
“Saya bangga sebagai orang Banyuwangi bisa mengangkat nama daerah di level nasional. Apalagi dalam acara besar yang diikuti banyak UMKM. Ternyata ada proses seleksi yang ketat, dan kami bersyukur bisa lolos menjadi salah satu dari 24 besar,” kata Bambang, Sabtu (22/11/2025).
Bambang melakukan pengecekan hasil produksi dan memberikan arahan kepada karyawan. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
Seleksi Ketat Dari Tim Juri
Bambang menceritakan, tim juri FinImpact Entrepreneur melakukan penilaian secara senyap. Sebelum acara berlangsung, seluruh data perusahaan mulai dari rekam jejak ekspor, kapasitas produksi, hingga dokumen teknis sudah diminta secara detail.
“Juri itu keep silent. Mereka tidak bicara banyak, tapi mereka sudah pegang semua data kami. Jadi ketika diumumkan masuk 24 besar, saya kaget juga hehehe,” cetusnya sambil terheran.
PT Oesing Craft Indonesia dijadwalkan mengikuti seleksi wawancara tahap kedua pada 24 November 2025 mendatang. Bambang menyebut, tidak ada persiapan khusus karena yang akan disampaikan adalah pekerjaan dan proses nyata.
“Kami pelaku lapangan, jadi wawancara ya apa adanya. Mau ditanya apa pun, kami siap,” tuturnya.
Berhasil Ekspor ke Jepang, Korea, hingga Amerika
PT Oesing Craft Indonesia berdiri pada 1999. Selama lebih dari 15 tahun, perusahaan peraih penghargaan World Craft Council (WCC) Award of Excellence for Handicrafts 2014 South East Asia Programme ini berhasil menembus pasar global, mengekspor produk ke Jepang, Korea, hingga Amerika.
Produk utama Oesing Craft Indonesia sendiri berada pada kategori tableware, mulai dari piring, gelas, sendok, garpu, mangkok, hingga perlengkapan dapur lainnya. Seluruh produk dibuat dari kayu dan sudah berstandar food grade alias aman untuk makanan.
Ditemui di Kantor Pemasaran PT Oesing Craft Indonesia, Kompleks Rest Area Istana Gandrung, di Desa Dadapan, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, Bambang menyebut saat ini perusahaannya memiliki sekitar 30 tenaga kerja tetap, dan menggandeng puluhan UMKM mitra di Bumi Blambangan dan sekitarnya.
“Yang membanggakan, kami bisa terus berkolaborasi dengan UMKM lokal. Bahkan kami membina UMKM di desa, pondok pesantren, hingga Lapas,” jelasnya.
Rencana Perluas Kemitraan UMKM
Melihat peluang yang terus terbuka, peraih piagam penghargaan dari ‘Unesco Award of Excellence for Handicrafts 2012 South-East Asia Programme’ itu menegaskan bahwa perusahaannya akan memperluas jaringan kemitraan UMKM, tidak hanya di Banyuwangi, tetapi juga keluar Jawa Timur.
“Konsep kami di tahun 2026, 2027, dan seterusnya adalah memperluas kolaborasi UMKM. Siapa pun yang mau maju, ayo kita maju bersama untuk Indonesia,” ujar Owner Rest Area dan Pusat Oleh-oleh Istana Gandrung itu.
Dengan masuknya PT Oesing Craft Indonesia dalam 24 besar nasional, Banyuwangi kembali membuktikan diri sebagai daerah yang kuat dalam ekosistem UMKM dan ekonomi kreatif.
Dengan berbagai capaian dan rekam jejaknya, PT Oesing Craft Indonesia kini melangkah mantap menuju tahap berikutnya.
Harapannya, perusahaan asal Bumi Blambangan ini tidak hanya menjadi finalis, tetapi juga mampu mengukir prestasi sebagai pemenang Apresiasi Wirausaha Inspiratif 2025, sekaligus membawa nama Banyuwangi semakin harum di kancah nasional. (*)
| Pewarta | : Muhamad Ikromil Aufa |
| Editor | : Faizal R Arief |