TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama atau IPNU serta Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama atau IPPNU Kabupaten Probolinggo, Jatim, untuk masa khidmat 2025-2027 dilantik.
Pelantikan pengurus organisasi pelajar NU Kabupaten Probolinggo itu digelar di SMPN I Sumberasih, kabupaten setempat, Minggu (25/5/2025). Dihadiri Wakil Bupati atau Wabup Probolinggo, Fahmi AHZ, Ketua PCNU Kabupaten Probolinggo, Kiai Abdul Hamid, serta sejumlah tokoh penting.
Antara lain Ketua Majelis Alumni Cabang IPNU Kabupaten Probolinggo, Muhlis; Camat Sumberasih, Agus Sutiyono; Kades Lemahkembar, Harianto; Ketua PW IPNU Jatim, Muhammad Rafli Rifki Reza; Perwakilan PW IPPNU Jatim, Dwi Marta Marwatul Wardah, dan Ketua Komisi IV DPRD sekaligus pegiat literasi, Rendra Hadi Kusuma.
Harapan Besar Bagi Generasi IPNU-IPPNU
Dalam kesempatan itu, Wabup Probolinggo Fahmi AHZ menyampaikan dukungannya terhadap gerakan pelajar IPNU-IPPNU.
Figur yang biasa disapa Ra Fahmi itu menegaskan bahwa organisasi ini bukan sekadar tempat beraktivitas, melainkan kawah candradimuka yang membentuk karakter dan tanggung jawab generasi muda.
Ra Fahmi berharap, pelantikan tidak hanya menjadi seremoni pergantian struktur pengurus, tetapi juga melanjutkan estafet perjuangan dengan karya nyata.
Pada kesempatan itu, Ra Fahmi juga mengungkapkan rencana pembangunan perguruan tinggi di Jawa Timur, bekerja sama dengan institusi internasional yang setara dengan Oxford University, khususnya dalam bidang inovasi digital (digital innovation) dan kewirausahaan digital (digital entrepreneurship).
“Ini menjadi peluang besar bagi kader-kader pelajar yang ingin berkontribusi dalam dunia pendidikan dan teknologi,” kata figur yang tumbuh dari rahim pondok pesantren itu saat memberi sambutan.
Kepemimpinan Baru dan Gagasan Kreatif
Ketua PC IPNU Kabupaten Probolinggo, Ahmad Dwi Jurharmanto, menyampaikan komitmen kepengurusan terhadap penguatan organisasi melalui kaderisasi seperti Makesta (masa kesetiaan anggota), Lakmud (latihan kader muda), dan Lakut (latihan keder utama).
Makesta adalah pelatihan kaderisasi untuk calon anggota IPNU dan IPPNU. Latihan ini bertujuan untuk membentuk pemahaman yang kuat tentang ajaran Islam dan nilai-nilai Nahdlatul Ulama.
Lakmud adalah jenjang lanjutan setelah Makesta. Tujuannya, membentuk kader muda yang lebih mendalam pemahamannya mengenai IPNU-IPPNU, serta memiliki kemampuan menjadi penggerak di lingkungan mereka.
Adapun Lakut merupakan jenjang pengkaderan tertinggi yang bertujuan membentuk kader pemimpin yang memiliki kedalaman ideologis, serta mampu mengejawantahkan ideologi Ahlussunnah Wal Jamaah dalam berbagai bidang.
Dwi juga mendorong tim media internal untuk meningkatkan eksistensi IPNU-IPPNU di dunia digital. Salah satu ide kreatif yang diusung adalah peluncuran maskot organisasi: “Raka” (Rekan) dan “Rani” (Rekanita), terinspirasi dari buah khas Probolinggo, yaitu mangga dan anggur.
Sementara Ketua PC IPPNU Kabupaten Probolinggo, Suti Nurazizah, turut menyampaikan visi IPPNU yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara spiritual dan sosial.
Pelajar asal Kecamatan Wonomerto itu menegaskan, IPPNU siap bergerak berdampingan dengan IPNU dalam mewujudkan pelajar yang berdaya dan siap bersaing di era modern.
Dukungan PW IPNU Jatim dan Alumni
Ketua PW IPNU Jatim, Rafli Rifki Reza, memberikan apresiasi atas kemeriahan dan keseriusan pelantikan IPNU dan IPPNU Kabupaten Probolinggo.
Ia melihat geliat dan potensi besar dari PC IPNU-IPPNU Probolinggo, dan siap memberikan akses kepada program-program provinsi. Seperti beasiswa dan kerja sama dengan lembaga pemerintahan untuk menunjang peningkatan kualitas kader.
Sementara itu, Ketua Majelis Alumni IPNU Kabupaten Probolinggo, Muchlis, mengingatkan pentingnya ketulusan dalam berproses.
Dalam gaya khas ulama nahdliyyin yang humoris namun sarat makna, ia menyampaikan bahwa identitas dan nama baik akan mengikuti jika perjuangan dilandasi dengan ketulusan dan kontribusi nyata.
Kegiatan pelantikan ini menjadi bukti bahwa regenerasi di tubuh IPNU dan IPPNU berjalan dinamis dan progresif. Semangat kolaborasi antara kader muda, tokoh daerah, serta lembaga pendidikan dan budaya, menjadi sinyal positif bagi masa depan Kabupaten Probolinggo. (*)
Pewarta | : Muhammad Yahya (MG-46) |
Editor | : Muhammad Iqbal |