TIMES JATIM, MALANG – Rapat dengar pendapat DPRD Kabupaten Malang bersama KONI dan Kabupaten Malang digelar maraton di ruang paripurna gedung DPRD setempat, Rabu (28/5/2025).
Rapat yang digelar ini membahas koordinasi persiapan Porprov IX Jawa Timur 2025 yang bakal berlangsung dalam sisa waktu sebulan ke depan.
Dalam rapat tersebut, diikuti Dispora Kabupaten Malang, jajaran pengurus KONI beserta perwakilan pengurus pengkab 63 cabor se Kabupaten Malang. Mereka menyampaikan kesiapan, sekaligus juga kompak meminta tambahan dukungan anggara, untuk kebutuhan Porprov Jatim mulai akhir Juni 2025 mendatang.
Rapat dengar pendapat yang berlangsung sejak sore ini berjalan cukup alot dan serius, hingga berlangsung sampai malam. Tiga pimpinan DPRD Kabupaten Malang ikut langsung dalam rapat dipimpin Komisi IV DPRD ini.
Ketua KONI Kabupaten Malang, H. Rosyidin mengungkapkan, rapat dengar pendapat bersama semua pengurus cabor ini agar semua mendapatkan informasi terbuka terkait anggaran Porprov Jatim IX/2025.
"Kami sampaikan kesiapan sebagai tuan rumah Porprov Jatim IX nanti. Yang paling utama, cabor juga bisa menyampaikan kebutuhan dukungan anggaran untuk memenuhi target perolehan medali atlet Kabupaten Malang," terang Rosyidin, kemarin malam.
Terkhusus, pihaknya bersama cabor juga menyampaikan permintaan dukungan bonus reward perolehan medali bagi pelatih. Yakni, setidaknya dengan nilai bonus sama dibanding Porprov sebelumnya.
Rosyidin menyebut, bonus bagi pelatih cabor peraih medali diharapkan sesuai poin. Yakni, 4 bagi medali emas, 2 untuk perak, dan 1 untuk perunggu.
"Jadi, Porprov tahun lalu 1 poin diberikan bonus Rp 3 juta. Nah, kami meminta setidaknya sama. Karena, anggaran sebelumnya dari Pemkab Malang hanya Rp 2 juta merata," ujarnya.
Pihak DPRD merespons keluhan terkait reward pelatih yang dianggap terlalu kecil. Pelatih cabor pun menyampaikan yang minimal 3 juta dengan beberapa alasan dan pertimbangan tertentu.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang, Alayk Mubarok menyebut, soal kebutuhan cabor itu masing-masing menyampaikan berbeda. Menurutnya, jika diakumulasi nilainya sangat fantastis masing-masing cabor. Sedangkan, satu sisi anggaran Pemkab Malang juga terbatas untuk bisa memenuhi semuanya.
Dikatakan Alayk, kurang lebih Rp 24 miliar untuk semua kebutuhan termasuk pemberian dukungan kepada cabor.
"Formulasi anggaran yang sejumlah itu sempat diusulkan oleh Dispora dan juga KONI. Juga, meminta dukungan dari DPRD untuk menyikapi kebutuhan tambahan anggaran. Kurang lebih sekitar 2,5 miliar kebutuhan anggaran tambahan yang diminta," kata Alayk, Kamis (29/5/2025).
Tambahan anggaran ini, lanjutnya, dinilai DPRD realistis, mengingat Kabupaten Malang jadi salah satu tuan rumah Porprov Jatim. Terlebih, dengan target besar meraih peringkat kedua di Porprov tahun ini.
Hal tersebut tentu butuh kerja keras masing-masing pelatih, atlet, dan juga pengurus yang ada di masing-masing cabor. Dan tentunya keseriusan untuk mencapai peringkat dua harus diimbangi juga dengan dukungan anggaran.
"Dari usulan tambahan anggaran itu kita sepakati. DPRD mendukung dan akan membicarakan ini dengan tim anggaran," kata Alayk.
"Akan dibicarakan dengan TAPD, juga Bapenda dan juga BKAD. Ada dua skema sebenarnya. Satu kita akan masukkan PAK APBD percepatan. Atau dengan pergeseran sebelum PAK ini dimulai. Tapi kan yang paling mungkin adalah pergeseran anggaran terlebih dahulu," imbuhnya.
Pihak DPRD juga meminta ke Dispora untuk melakukan penyesuaian atau pergeseran anggaran yang memungkinkan. Sehingga nanti didapatkan penambahan anggaran sekitar Rp2,5 miliar tersebut. (*)
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |