TIMES JATIM, MALANG – Kota Malang terus mendorong industri kreatif yang tidak hanya inovatif, tetapi juga peduli lingkungan. Salah satu upayanya diwujudkan melalui Workshop Teknis Recycle Sampah Produksi yang dibuka oleh Ketua Dekranasda Kota Malang, Hanik Andriani Wahyu Hidayat, pada Senin (26/5/2025) di Hotel Montana 2.
Workshop ini digelar oleh Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Malang dan berlangsung selama tiga hari, mulai 26 hingga 28 Mei 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 50 pelaku IKM (Industri Kecil Menengah), khususnya dari sektor menjahit dan fashion, yang terseleksi dari hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kelurahan.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran terhadap dampak lingkungan dari limbah produksi serta membekali peserta dengan keterampilan teknis untuk mengelola dan mendaur ulang limbah menjadi produk bernilai jual.
Dalam sambutannya, Hanik Andriani, yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Kota Malang, menegaskan pentingnya pendekatan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam mengembangkan industri kecil menengah yang berkelanjutan.
Hanik Andriani juga menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi. Ia menekankan bahwa limbah sisa produksi tidak harus menjadi masalah lingkungan jika diolah dengan kreativitas.
Sesi dokumentasi peserta Workshop Teknis Recycle Sampah Produksi bersama Ketua Dekranasda Kota Malang Hanik Andriani Wahyu Hidayat. (Foto: Claresta Faustina Fedora/TIMES Indonesia)
“Pelaku Industri Kecil Menengah (IKM ) di Kota Malang punya potensi besar untuk menyulap limbah menjadi produk bernilai seni dan ekonomi. Recycle bukan hanya solusi lingkungan, tapi juga peluang usaha yang berkelanjutan,” ujarnya.
Ia juga berharap workshop ini tidak hanya menjadi ajang pelatihan teknis, tetapi juga ruang inspirasi dan kolaborasi antar pelaku industri kreatif lokal. Menurutnya, penerapan prinsip ekonomi sirkular harus dimulai dari skala kecil, yakni rumah tangga dan unit usaha mikro.
Workshop ini menghadirkan narasumber dari Komunitas Pelangi Nusantara (Pelanusa) yang dikenal aktif mengembangkan kerajinan berbasis daur ulang.
Selain itu, hadir pula Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Dr. Eko Sri Yuliadi, S.Sos., M.M., Kepala Bidang Perindustrian Dian Likos Amelia, S.AB., M.AB., serta sejumlah pejabat struktural Diskopindag.
Selama tiga hari, para peserta akan mendapatkan materi, berdiskusi, serta praktik langsung dalam mengelola limbah produksi menjadi produk bernilai jual. Dengan pendampingan langsung dari para fasilitator, kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan inovasi baru di bidang fashion recycle.
Menutup sambutannya, Hanik mengajak seluruh peserta untuk terus berkarya dan berinovasi tanpa melupakan kepedulian terhadap lingkungan. Ia menegaskan bahwa masa depan industri kreatif harus selaras dengan prinsip keberlanjutan. (*)
Pewarta | : Claresta Faustina Fedora (Magang MBKM) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |