TIMES JATIM, BONDOWOSO – Aksi pencurian isi kotak amal di Masjid Al-Ikhlas Kecamatan Maesan Bondowoso terekam CCTV dan viral di sejumlah platform media sosial (Medsos). 

Aksi pencurian terjadi pada hari Senin (16/12/2024) malam sekitar pukul 21.00 WIB dengan jumlah pelaku dua orang. 

Pelaku dua orang masing-masing inisial SMW dan DSS. Berikut fakta-fakta kasus pencurian tersebut. 

Dua Pelaku Bersaudara

Ternyata kedua pelaku antara SMW dan DSS adalah bersaudara atau kakak adik. 

SMW (kakak) bertindak sebagai eksekutor untuk menggasak isi kotak amal dan DSS (adik SMW) menunggu di pos Satpam bagian utara masjid. 

Hampir Dihakimi Massa

Usai mengambil sejumlah uang, SMW ketahuan oleh salah seorang warga bernama Jumarto. Saksi mata tersebut langsung mendatangi pelaku, kemudian sejumlah warga lain berdatangan. 

Dalam video yang beredar, tampak warga marah dan hampir mengamuk. Namun emosi warga berhasil diredam. 

Kemudian warga menyerahkan kedua pelaku ke pihak berwenang dalam hal ini Polsek Maesan. 

Kedua Pelaku Ternyata ODGJ

Ternyata kedua pelaku pencurian merupakan warga yang berstatus ODGJ (orang dengan gangguan jiwa). 

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB), Anisatul Hamidah. 

Menurutnya, kedua pelaku masih berstatus ODGJ dan masih dalam perawatan. “Keduanya kakak adik, yang mengambil itu kakaknya dan yang menunggu adiknya,” kata dia. 

Sebenarnya kedua pelaku sudah sembuh. Namun kata Anis, mereka kadang-kadang lupa minum obat. 

Menurutnya, rata-rata ODGJ sudah tidak memiliki keluarga. Termasuk dua pelaku pencurian di Maesan kemarin. “Kadang diserahkan ke UPT Rehabilitasi Sosial Bina Laras (RSBL) di Pasuruan,” jelas Anis saat dikonfirmasi, Rabu (18/12/2024). 

Di dalam Pakaian Pelaku Juga Ada Puluhan Bungkus Rokok

Takmir Masjid Al-Ikhlas, Fuad menjelaskan, saat kejadian warga dan satpam masjid langsung memeriksa pakaian pelaku. 

Ternyata pelaku tidak hanya menyembunyikan uang dalam pakaiannya tetapi juga puluhan bungkus rokok dan kopi saset. 

Sementara uang tunai yang disimpan pelaku sekitar Rp450 ribu, dan 60 bungkus rokok berbagai merek.

Fuad mengaku juga mendapatkan informasi bahwa kedua pelaku merupakan tunawisma yang tinggal di barak penampungan milik Dinsos P3AKB. "Kami sudah ada suratnya," imbuh dia.