TIMES JATIM, JAKARTA – Laporan dari JP Morgan bahwa USD bisa mencapai Rp 17.000 tahun depan, benar-benar memberikan tekanan pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. IHSG pun terus bergerak turun
Dengan posisi USD/IDR, Selasa (17/12/2024), yang sempat mencapai posisi terburuk pada level 16.152, pelaku pasar kemudin melakukan tekanan aksi jual, terutama pada saham-saham perbankan big caps.
IHSG yang terus bergerak turun mendekati level 7.046,99 menjadi level terendah pada bulan Desember ini.
Jika IHSG mencetak titik terendah baru (new lower low) dibawah level tersebut, akan menghapus signal positif yang sudah muncul di awal bulan.
"Pasar sebenarnya sedang dalam kondisi wait and see, menunggu hasil dari Sidang Gubernur BI siang ini, dan FOMC nanti mala," kata Satrio Utomo, praktisi pasar modal Komunitas Trader Saham RencanaTrading, Rabu (18/12/2024).
Hingga pagi hari ini, Satrio menambahkan, konsensus Ekonom pada Tradingeconomics.com memperkirakan, bahwa BI masih akan mempertahankan suku bunga pada level 6,0 persen, sedangkan The Fed masih akan menurunkan suku bunga sebanyak 25 basis poin menjadi 4,5 persen. Kita lihat bagaimana reaksi pasar atas penguman tersebut.
IHSG pada hari ini diperkirakan masih akan bergerak turun pada kisaran 7.046 - 7.205. Hanya penutupan diatas resisten pertama 7.205 yang akan mengakhiri trend turun jangka pendek yang sedang berlangsung. (*)
Pewarta | : Hendarmono Al Sidarto |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |