TIMES JATIM, PONOROGO – Bisnis thrifting atau menjual barang bekas impor makin banyak digandrungi milenial karena dengan modal yang terbatas, laba yang dihasilkan menggiurkan.
Adalah Satrio Pringgodani, pemuda asal Ponorogo yang juga menggeluti dunia bisnis tersebut. Pria berusia 35 tahun ini menjual sepatu preloved atau bekas tapi bermerk, dan barang-barang yang dijual di tokonya 95 persen original dan asli luar negeri.
Pria yang akrab disapa Igo ini kepada TIMES Indonesia Minggu (27/11/2022), mengaku bisnis yang digelutinya ini berawal dari iseng saja, dan enggak disangka justru dari iseng itulah cuan mengalir deras ke kantongnya.
"Awalnya cuma iseng, saya mengoleksi puluhan sepatu. Tapi waktu itu mau beli sepatu kok duitnya kurang dan akhirnya saya jual kembali sepatu bekas," kata Igo.
Dari situ banyak yang antusias bertanya. Dari beberapa sepatu bekas yang dijual kemudian berkembang menjadi puluhan sepatu.
"Tahun 2019 kemarin, permintaan pasar semakin banyak dan beragam. Mulai dari sepatu voli, basket, tenis, hingga sneakers untuk jalan-jalan," ulas Igo.
Untuk mendapatkan sepatu bekas tersebut, Igo mendatangkan langsung dari luar negeri bermodal Rp25 juta pada tahun 2021, ia pun memberanikan diri membuka toko di Jalan Basuki Rahmat Ponorogo.
"Terus terang dalam waktu dua bulan sudah balik modal," ulas Igo.
Ia pun mengaku untuk bisnis sepatu bekas belum banyak pesaingnya. Di Jawa Timur hanya ada empat toko sepatu bekas yakni Ponorogo, Tulungagung, Malang, dan Sidoarjo.
Berbicara penghasilan dari bisnis sepatu bekas itu Igo menyebut untungnya bisa mencapai belasan juta rupiah. Sepasang sepatu bekas biasanya dijual mulai Rp500 ribu hingga puluhan juta.
"Saya bahkan pernah mendapatkan laba Rp15 juta dari sepatu Nike Air Jordan 1 Chicago Retro 20219. Ya kalau satu bulan bisa puluhan juta untungnya dari sepatu ori eks lecet pemakai ini," kata Satrio Pringgodani terkait bisnis thrifting yang digelutinya. (*)
Pewarta | : M. Marhaban |
Editor | : Faizal R Arief |