TIMES JATIM, MALANG – Warga RT 04 RW 05 Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, gotong royong membangun jembatan bambu darurat di kawasan Jembatan Sonokembang, Minggu (26/10/2025). Aksi solidaritas ini dilakukan menyusul rusaknya jembatan utama yang hampir ambruk setelah pondasinya ambrol akibat hujan deras dua pekan lalu.
Kerusakan tersebut membuat akses warga benar-benar terputus. Selama dua minggu, tidak ada kendaraan maupun pejalan kaki yang bisa melintas di jalur penghubung tersebut.
Ketua RT 04, Khotib Hambali, menjelaskan bahwa pembangunan jembatan darurat dilakukan secara swadaya lantaran warga sudah tidak sabar menunggu perbaikan dari pemerintah.
“Warga banyak yang resah karena harus memutar jauh. Dampaknya juga terasa ke pedagang yang pendapatannya turun drastis, bahkan jumlah jemaah masjid juga berkurang,” ujar Khotib, Senin (27/10/2025).
Khotib menambahkan, pembangunan jembatan bambu ini merupakan murni inisiatif warga. Meski belum mengantongi izin resmi, langkah tersebut tetap dikoordinasikan dengan pihak kecamatan dan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang.
“Memang tidak ada izin atau rekomendasi, tapi kami harus bergerak cepat. Jembatan kami jaga 24 jam secara bergantian supaya aman,” ungkapnya.
Pembangunan dilakukan sejak pagi hingga sore hari. Begitu selesai, warga langsung bisa kembali beraktivitas seperti biasa.
Khotib menyebut, jembatan bambu tersebut bersifat sementara dan akan dibongkar begitu pemerintah membangun jembatan bailey.
“Kalau baileynya nanti sudah jadi, jembatan bambu ini langsung kami bongkar,” katanya.
Demi keamanan, warga juga telah meminta Dinas Perhubungan (Dishub) untuk membatasi kendaraan bertonase berat agar tidak melintas di jembatan bambu.
“Sudah saya sampaikan ke Dishub supaya ada aturan. Jembatan ini hanya untuk pejalan kaki dan motor yang harus dituntun,” tegasnya.
Menurut Khotib, insiden serupa pernah terjadi pada tahun 1998 dan saat itu warga juga membangun jembatan sementara dari bambu. Meski tanpa bantuan dana pemerintah, ia menilai upaya ini justru memperkuat semangat kebersamaan.
“Tanpa disadari, kejadian ini malah menumbuhkan kerekatan antarwarga. Gotong royongnya jadi terasa lagi,” ujarnya. (*)
| Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |