TIMES JATIM, JOMBANG – Dalam upaya menjawab tantangan eksistensi dan kualitas pendidikan nonformal di era modern, DPD Asosiasi Tutor Pendidikan Kesetaraan Nasional (ASTINA) Kabupaten Jombang menggelar Workshop Perangkat Pembelajaran Deep Learning Pendidikan Kesetaraan.
Kegiatan yang mencakup penyusunan perangkat untuk Paket A, B, dan C tersebut berlangsung di Aula 2 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang pada Sabtu (25/10/2025).
Sebanyak 64 peserta dan 11 panitia terlibat dalam kegiatan ini, dengan total 75 peserta berasal dari 28 SKB dan PKBMdi Kabupaten Jombang. Workshop dibuka oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, Abdul Majid.
Dalam sambutannya, Abdul Majid menyampaikan apresiasi atas komitmen para tutor kesetaraan yang terus meningkatkan kompetensi. Ia menyebut workshop ini sebagai jawaban atas tantangan eksistensi dan standarisasi pendidik nonformal agar sejajar dengan guru pada pendidikan formal.

Menurutnya, tenaga pendidik nonformal kini dituntut untuk menguasai pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) serta SEL (Social-Emotional Learning) sebagai bekal mengelola pembelajaran sekaligus karakter peserta didik.
Abdul Majid juga menyoroti angka Anak Tidak Sekolah (ATS) di Jombang yang perlu mendapat perhatian serius dari seluruh satuan pendidikan nonformal.
“Tutor adalah guru. Tanggung jawab kita sama, mendidik, membimbing, dan menginspirasi. Tantangan ATS ini harus kita jawab bersama,” tegasnya saat dikonfirmasi, Senin (27/10/2025).
Workshop menghadirkan dua narasumber berkompeten, yakni Kasmuji Raharja (mantan Kabid PAUD dan Dikmas Dinas Pendidikan Jombang) dan Thohari (Kepala SKB Mojoagung).
Dalam kegiatan ini, peserta menghasilkan Perangkat Pembelajaran Deep Learning Kesetaraan yang akan menjadi acuan implementasi pembelajaran di PKBM dan SKB.
Ketua DPD ASTINA Jombang, Lilik Zainiyah menegaskan bahwa organisasi yang dipimpinnya akan terus berinovasi.

“Ke depan, ASTINA Jombang akan terus berkarya melalui kegiatan virtual, lokakarya tatap muka, maupun program peningkatan kompetensi lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu peserta dari PKBM Yakase, Rizka, mengaku mendapatkan banyak wawasan baru dari pelatihan ini.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, ASTINA Jombang berharap kualitas pembelajaran kesetaraan semakin meningkat, sekaligus memperkuat kontribusi pendidikan nonformal sebagai garda terdepan dalam memberikan akses belajar bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Workshop hari ini keren dan membuka wacana baru tentang perangkat pembelajaran, khususnya bagi saya,” ungkapnya antusias. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: ASTINA Jombang Bekali Tutor dengan Deep Learning dan Strategi Atasi ATS
| Pewarta | : Rohmadi |
| Editor | : Deasy Mayasari |