https://jatim.times.co.id/
Berita

Debat Publik di Madiun Gaduh, Pendukung Paslon Kena Semprit

Rabu, 16 Oktober 2024 - 21:54
Debat Publik di Madiun Gaduh, Pendukung Paslon Kena Semprit KPU Kota Madiun menggelar debat publik pertama paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Madiun  di Hotel Aston. (Foto: Yupi Apridayani/TIMESIndonesia) 

TIMES JATIM, MADIUN – Pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Walikota Madiun mengikuti debat publik pertama, Rabu (16/10/2024). Debat publik Pilwali Madiun yang berlangsung di Ballroom Bima Hotel Aston Madiun itu berlangsung lancar namun sempat diwarnai kegaduhan.

Pendukung paslon tampaknya kurang mengindahkan tata tertib debat publik yang dibuat KPU Kota Madiun. 
Ada 10 poin tata tertib yang tertuang dalam Keputusan KPU Kota Madiun No 310/2024. Di antaranya larangan meneriakkan yel-yel/slogan selama debat berlangsung kecuali diberi kesempatan oleh moderator, dilarang membuat kegaduhan dan melakukan intimidasi/provokasi dalam bentuk ucapan maupun tindakan kepada pendukung paslon lain. 

Saat pelaksanaan debat terlihat dan terdengar pendukung paslon ada yang meneriakkan yel/slogan tanpa komando moderator. Selain itu beberapa kali terdengar celetukan dan komentar pendukung bernada dukungan maupun sebaliknya saat paslon berbicara.

Atas ulah yang melanggar tata tertib, pendukung paslon sempat kena semprit. Moderator debat publik memberi peringatan ketika pendukung paslon meneriakkan kata hu merespons pernyataan paslon lainnya. Beberapa kali moderator juga meminta agar pendukung tertib dan tenang. Terutama pada saat jeda iklan berakhir dan debat kembali on air. 

"Peran sekuriti untuk menenangkan belum berhasil. Tadi  baru sekadar mengingatkan  tapi tidak ada aksi dari petugas ketertiban," ujar Mohda Alfian anggota Bawaslu Kota Madiun.

Debat-Publik-Pilkada--Kota-Madiun.jpgPara pendukung memberi semangat pada paslonnya saat debat publik pertama. (Foto: Yupi Apridayani/TIMES Indonesia) 

Saat penyelenggaran debat publik berikutnya, Mohda mengingatkan agar KPU mengantisipasi kegaduhan yang tidak bisa dikendalikan. Aturan yang ada dalam tata tertib hendaknya dipatuhi oleh semua peserta termasuk pendukung yang hadir. 

"Yang bisa mengendalikan dan mengingatkan sebenarnya paslon masing-masing. Kalau diingatkan pas acara nanti justru malah bikin gaduh lagi. Untuk berikutnya KPU hendaknya mengantisipasi ketertiban di ruangan. Kalau di luar sudah," kata Mohda.

Menanggapi hal itu, Ketua KPU Pita Anjarsari menyatakan kegaduhan yang terjadi saat debat berlangsung merupakan bentuk euforia dari pendukung untuk memberi semangat pada paslonnya.

"Tadi hanya yel saja untuk hal yang lain saya rasa sudah dipatuhi. Tadi moderator juga sudah mengingatkan," ujar Pita. 

Sejumlah masukan juga terlontar dari tim pemenangan paslon atas penyelenggaraan debat publik pertama. Di antaranya durasi untuk menjawab pertanyaan dari panelis maupun antar paslon.

"Ada beberapa pertanyaan yang belum terjawab dari paslon," ujar Heri Supriyanto Ketua Tim Pemenangan Paslon Inda Raya-Aldi Prastianto (Dadi Juara).

Selain itu, tim pemenangan paslon juga menilai perlu ada perubahan layout ruangan pada debat publik kedua nanti. Terutama posisi paslon dan pendukung.

"Jarak paslon dan pendukung terlalu jauh dan banyak sekat. Sehingga paslon dan pendukung tidak ada komunikasi. Seperti di debat publik calon presiden kan dekat dengan pendukungnya," ungkap Sutopo anggota tim pemenangan pasangan Boni Laksamana-Bagus Rizky Dinarwan (Bonus).

Debat publik pertama pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Madiun berlangsung mulai pukul 13.00-16.00 WIB. Pada debat perdana ini, KPU Kota Madiun menghadirkan 5 panelis dari kalangan akademisi dan profesional. (*)

Pewarta : Yupi Apridayani
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.