TIMES JATIM, SURABAYA – Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elistianto Dardak sangat fokus dalam moda tranportasi publik di Jawa Timur. 

Hal Itu diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Dr. Ir. Nyono, S.T., M.T., menangapi pelantikan Khofifah-Emil sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur oleh Presiden Prabowo Subianto, Kamis (20/2/2025). 

Menurutnya, Program Prioritas Khofifah-Emil adalah modernisasi dan peningkatan layanan angkutan publik yang lebih aman, nyaman, dan profesional.

Salah satu bukti nyata dari program prioritas Khofifah dalam sektor transportasi adalah pengembangan konektivitas Bus Trans Jatim. Program ini terus diperluas demi mendukung mobilitas masyarakat di berbagai daerah, terutama bagi masyarakat yang mengandalkan transportasi umum dalam aktivitas sehari-hari.

 “Keberadaan Bus Trans Jatim sangat membantu masyarakat dalam mobilitasnya. Perluasan rute atau koridor yang dilakukan selama ini benar-benar berdampak pada peningkatan aksesibilitas dan kemudahan perjalanan bagi warga Jawa Timur," kata Dr. Nyono.

Diakuinya, berbagai inovasi dan pembangunan infrastruktur transportasi terus dilakukan sebagai bagian dari modernisasi sektor transportasi di Jawa Timur. Itu yang terus ditekankan Ibu Khofifah, agar Pemerintah Provinsi tidak hanya fokus pada pembangunan fisik infrastruktur, tetapi juga pada peningkatan kualitas layanan transportasi.

"Dalam berbagai kesempatan, Gubernur Khofifah menegaskan pentingnya sinergi antara Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur dengan Dinas Perhubungan di tingkat kabupaten/kota," jelasnya.

Menurut Nyono, sebagai regulator utama di sektor transportasi, Dishub Jatim berperan dalam mengkoordinasikan kebijakan dan program yang melibatkan berbagai operator serta mitra kerja dalam sektor transportasi.

“Kunci keberhasilan pembangunan transportasi terletak pada kolaborasi yang baik antara pemerintah daerah, operator transportasi, dan mitra kerja. Infrastruktur yang telah dibangun harus dimanfaatkan secara optimal agar benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat. Itu pesan Ibu Khofifah kepada Dinas Perhubungan Jawa Timur," ungkap Nyono.

Nyono menjelaskan, transportasi yang andal, efisien, dan berdaya saing tidak hanya memberikan dampak pada kemudahan mobilitas masyarakat, tetapi juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.

"Salah satunya Trans Jatim. Maka akses menuju pusat-pusat ekonomi, industri, serta kawasan wisata di Jawa Timur menjadi lebih mudah dan lancar, sehingga meningkatkan potensi investasi dan perdagangan di berbagai sektor," sambungnya. 

Kadishub Jatim ini menambakan, bentuk komitmen nyata Pemprov Jawa Timur dalam meningkatkan infrastruktur transportasi  adalah mematangkan masterplan transportasi terintegrasi moda raya terpadu atau mass rapid transit (MRT) atau Lintas Raya Terpadu atau light rail transit (LRT). 

"Saat ini, pengelolaan transportasi umum di Jatim telah tertata baik. Sebagian transportasi di Jatim sudah terkoneksi dengan kabupaten/kota. InsyaAllah dikeberlanjutan kepemimpinan Khofifah-Emil realisasi transportasi massal baik MRT maupun LRT bisa segera berjalan. Karena mekanisme kerjasama terkait pembangunan MRT/LRT sudah kita lakukan bersama Ibu Khofifah saat menjabat Gubernur di periode pertama," jelasnya.

Pemprov Jatim, selain fokus pada kota-kota besar. Saat itu, Khofifah  juga berupaya bagaimana memastikan bagaimana moda transportasi juga menyentuh daerah-daerah terpencil di Jawa Timur. 

"Diperiode pertama, Bu Khofifah tidak ingin ada ketimpangan dalam pelayanan transportasi. Oleh karena itu, pengembangan infrastruktur di daerah terpencil juga menjadi prioritas Pemprov Jatim," ungkapnya.

Oleh karena itu, Kepada TIMES Indonesia, Nyono menegaskan keyakinannya bahwa di periode kedua Khofifah-Emil, sektor transportasi Jawa Timur akan semakin maju dan menjadi contoh bagi provinsi lain di Indonesia.

 “Kami siap mendukung penuh kebijakan dan program yang dicanangkan oleh Ibu Gubernur dan Bapak Wakil Gubernur dalam mewujudkan sistem transportasi yang terintegrasi, aman, dan berkelanjutan di Jawa Timur,” paparnya.

"Dengan kepemimpinan yang visioner dan kolaboratif, Jawa Timur akan menjadi provinsi dengan sistem transportasi yang tidak hanya modern, tetapi juga inklusif dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," pungkas Nyono, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur. (*)