TIMES JATIM, BANYUWANGI – Dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia (HUT ke-78 RI) dipilih 5 busana tradisional terbaik. Dan dalam kesempatan itu, busana pengantin Mupus Braen Blambangan, terpilih menjadi salah satunya.
Penasaran apa sih busana pengantin Mupus Braen Blambangan? Berikut ini sejarah baju adat tradisional Banyuwangi tersebut.
Untuk diketahui, dalam perayaan Upacara HUT ke-78 RI di Istana Negara, Jakarta, busana tradisional suku Osing Banyuwangi, yakni busana Mupus Braen Blambangan, dikenakan oleh pasangan suami istri, Muhammad Koharuddin dan Pipit. Mereka adalah warga Srono, Banyuwangi, Jawa Timur.
Mupus Braen Blambangan merupakan busana adat pengantin Banyuwangi yang didominasi warna merah, hitam dan emas. Biasa dikenakan dalam upacara adat pengantin masyarakat kabupaten paling ujung timur Pulau Jawa. Riasan pengantin Banyuwangi ini sudah dikembangkan sejak tahun 1970.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani menyampaikan bahwa pihaknya rutin mengenalkan adat pengantin tradisional Bumi Blambangan. Salah satunya melalui Festival Pengantin Nusantara, yang tahun ini baru saja digelar pada, 5 Juni lalu.
“Kami terus konsisten mengeksplorasi budaya kami, termasuk Festival Pengantin Nusantara yang mengenalkan adat pengantin di Banyuwangi,” katanya, Sabtu (19/8/2023).
Busana pengantin Banyuwangi, lanjutnya, juga pernah diangkat sebagai tema utama dalam parade fashion etnik, Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2015, dengan mengusung The Usingnese Royal Wedding. Saat itu karnaval megah ini memperagakan ragam pengantin ala Banyuwangi, termasuk Mupus Braen Blambangan, dalam balutan kostum yang kontemporer.
Disebutkan, Kohar dan Pipit hadir di Istana Negara setelah mendapatkan undangan upacara melalui war undangan yang dibuka Sekretariat Presiden. Dan memang, penampilan keduanya tampak mencolok dari undangan lain saat memakai busana pengantin Mupus Braen Blambangan.
Terpilih menjadi 5 besar busana terbaik, Kohar dan Pipit berkesempatan mendapatkan hadiah sepeda dari Presiden Joko Widodo.
Selain busana Mupus Braen Blambangan, 4 pakaian tradisional terbaik lainnya adalah Pakaian Adat Minahasa, Sulawesi Tenggara, yang disandang putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep. Busana pakaian adat Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, yang dibawakan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani juga terpilih menjadi yang terbaik. Dua busana terbaik lainnya adalah Pakaian Adat NTT yang dibawakan oleh Raja Amarasi dan Pakaian Adat Bengkulu, yang dibawakan Grety. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Deasy Mayasari |