TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Proses sengketa hasil Pilkada Kota Probolinggo 2024 yang masih berlangsung di Mahkamah Konstitusi (MK) tak menghentikan langkah Pemkot Probolinggo untuk bergerak.
Pj Wali Kota Probolinggo Muhammad Taufik Kurniawan menggelar pertemuan sinkronisasi program prioritas bersama pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih, Aminuddin-Ina Dwi Lestari pada Senin (13/1/2025) lalu.
Pertemuan yang dihadiri seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) itu untuk mengenalkan paslon terpilih sekaligus menyelaraskan program kerja mereka dengan kebijakan daerah yang telah berjalan.
“Meski hasilnya masih berproses di MK, transisi ini tidak bisa ditunda. Jika tidak dilakukan sekarang, justru akan membuang waktu,” kata Taufik.
Taufik menyebut, sinkronisasi ini merupakan langkah antisipasi. Jika keputusan MK mengesahkan pasangan terpilih, program-program prioritas mereka sudah siap dieksekusi.
“Jika hasilnya berbeda, kami siap melakukan penyesuaian ulang,” ujarnya.
Program Seratus Hari dan Asta Cita
Salah satu fokus utama dalam pertemuan tersebut adalah program seratus hari kerja pasangan Aminuddin-Ina.
Beberapa janji kampanye mereka, seperti program “Kartu Amanah”, harus diselaraskan dengan kebijakan yang sudah ada, seperti “Kartu Pendalungan”.
Selain itu, ketahanan pangan menjadi agenda penting yang harus sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo.
“Semua program prioritas diarahkan untuk mendukung produktivitas dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Taufik.
Pemerintah juga menerima masukan dari legislatif terkait tambahan anggaran untuk pokok-pokok pikiran (Pokir) DPRD.
Agenda Paslon Terpilih
Wali Kota Probolinggo terpilih, dr Aminuddin menyebut pertemuan tersebut sebagai pijakan awal untuk membangun komunikasi dengan jajaran pemkot.
Ia menargetkan pengentasan kemiskinan sebagai prioritas utama dari 12 program kerja yang diusungnya.
“Kami akan memaksimalkan potensi SDM di Pemkot, membentuk tim kerja yang solid, dan memastikan seluruh program berjalan sesuai Asta Cita Presiden Prabowo,” kata Aminuddin, Kamis (16/1/2025).
Program seratus hari pertama Aminuddin-Ina mencakup pemberdayaan UMKM, pengelolaan sampah, dan inisiatif “Probolinggo Bersolek” untuk mendorong sektor pariwisata. Setiap kecamatan ditargetkan mengadakan minimal 20 event untuk mendukung perekonomian lokal.
Sementara itu, Wakil Wali Kota terpilih, Ina Dwi Lestari, mengapresiasi langkah Pemkot Probolinggo yang memfasilitasi pertemuan tersebut.
Ia menyebut agenda ini penting untuk mempercepat penyelarasan visi-misi paslon terpilih dengan kebijakan daerah.
“Kami sepakat mempercepat pembahasan teknis, termasuk rencana mutasi untuk mengisi kekosongan jabatan, pengelolaan investasi, dan pengembangan kalender pariwisata,” kata Ina.
Sinkronisasi ini, menurut Aminuddin-Ina, menjadi tonggak awal untuk memastikan transisi kepemimpinan berjalan mulus dan tidak mengganggu proses pembangunan kota. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pilkada Kota Probolinggo Bersengketa, Sinkronisasi Program Pemkot Jalan Terus
Pewarta | : Ryan H |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |