TIMES JATIM, JEMBER – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menghadiri ujian doktor beasiswa Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah (LPPD) Pemerintah Provinsi Jawa Timur, di Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq atau UIN KHAS Jember, Senin (20/1/2025). 

Berdasarkan informasi dihimpun, bahwa yang terjadwal Ujian terbuka disertasi S3 sejumlah 10 lulusan.

Pebruari sampai dengan Juli 2025 diproyeksikan lulusan khusus Program Beasiswa ini, dimana akan lahir 840 lulusan baru dengan rinciannya sebagai berikut:

Yakni 30 Mahasiswa S3 PTKI akan ujian terbuka dari 40 mahasiswa angkatan pertama tahun 2022.

Sementara 25 Mahasiswa S1 Al-Azhar akan lulus, dari 30 mahasiswa angkatan pertama tahun 2021. S1 PTKI 120 mahasiswa S2 PTKI, dan 425 Mahasantri Marhalah Ula (M1/S1) Ma'had Aly. 

Menurut Khofifah, program ini diinisiasi lima tahun lalu. Menurutnya, pada masa gubernur sebelumnya sudah dimulai program beasiswa S1 kemudian dilanjutkan S2 dan S3. 

“Ketua LPPD nya adalah Prof Halim Soebahar hari ini hadir karena pecah telor untuk program S3,” kata dia. 

Menurutnya, ada 3 orang yang langsung diuji oleh Promotor dan Ko Promotor UIN KHAS Jember. Khofifah menyampaikan terima kasih bahwa program S3 dari program LPPD ini telah mendapatkan proses pendidikan dan bimbingan yang kualitatif dari UIN KHAS Jember. 

Dia berharap melalui beasiswa tersebut, kualitas SDM akan terus meningkat terutama yang berbasis pesantren. 

Terutama meningkatkan peran pesantren dalam menjaga NKRI dan menyongsong Indonesia emas 2045.

“Tentu harus diawaki oleh SDM kualitatif terutama pesantren terbanyak ada di Jatim,” jelas dia. 

Dia memaparkan, ada sekitar 4.600 pesantren yang santrinya di atas 1000. Sementara santrinya yang di atas 500 ada sekitar 6800.

“Sehingga jadi bagian penguatan SDM untuk menyemai kehidupan kualitatif,” imbuh dia. 

Sementara Rektor UIN KHAS Jember sangat mengapresiasi Gubernur Jatim dan mahasiswa program doktor yang sadar dengan pentingnya pengembangan ilmu pengetahuan.

“Tidak saja secara teoritis tapi bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,” kata dia. 

Menurutnya, banyaknya doktor dengan konsep baru maka bersinergi untuk meningkatkan kualitas SDM. 

Sehingga sesuatu yang belum tereksplorasi dari berbagai khazanah keilmuan ini akan diungkap oleh para doktor alumni S3 untuk memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. 

Apalagi memang kata dia, yang ditunggu dari perguruan tinggi itu temuan baru dari berbagai hal dan solusi dari permasalahan di masyarakat. 

“Kehadiran Gubernur untuk memberikan dukungan penuh terhadap kepedulian terhadap bidang keilmuan yang aplikatif,” ucap dia. (*)