TIMES JATIM, BONDOWOSO – Perum Bulog Sub divre Bondowoso memastikan persediaan beras aman menjelang Natal tahun 2024 dan tahun baru 2025 (Nataru).
Ketersediaan beras di Gudang Bulog sendiri mencapai sekitar 10.750 ton. Dengan rincian 6.000 ton sudah ada di Gudang Bulog, sementara 4.750 ton impor dan baru masuk sekitar sempat hari lalu.
Menurut Kepala Bulog Cabang Bondowoso, Hesty Retno Kusumastuti, diperkirakan akan ada tambahan stok 7.300 ton beras yang dalam waktu dekat akan dikirim ke Gudang Bulog Bondowoso.
Dia juga mengungkapkan, stok beras yang ada di Gudang Bulog merupakan hasil impor dari Vietnam, Thailand dan Pakistan dengan kualitas baik.
Menurutnya, Bulog masih menerima handling, beras luar negeri. “Baik itu Vietnam atau pun Pakistan," imbuh dia.
Beras tersebut disimpan di tiga Gudang milik Bulog Bondowoso-Situbondo. Yaitu di Gudang Bulog Kembang-Bondowoso, Gudang Bulog Arjasa-Situbondo dan Gudang Bulog Klatakan-Situbondo.
Stok beras tersebut kata dia, untuk memenuhi penugasan Bulog seperti penyaluran bantuan pangan (Bapang) dan program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan), serta operasi pasar jika perlu dilakukan.
Dengan kondisi stok ini, Bulog siap melakukan operasi pasar jika dibutuhkan oleh pemerintah daerah. Tetapi melihat pergerakan harga bahan pokok saat ini tak menunjukkan kenaikan yang signifikan.
Hal itu diperkirakan karena kemampuan daya beli masyarakat (DBM) masih rendah. "Barangnya ada, tersedia, tapi daya belinya menurun," ungkap dia.
Dia juga memaparkan, impor beras merupakan kebijakan pemerintah pusat. Bulog hanya sebagai operator pemerintah yang ditugaskan oleh Badan Pangan Nasional.
Namun untuk penyerapan gabah dan beras petani Bondowoso-Situbondo, pihaknya kalah bersaing dengan harga di pasaran lokal. Banyak petani yang menjual berasnya pada penggilingan beras lokal yang membeli beras petani lebih tinggi.
Menurutnya, HPP (harga pokok penjualan) pemerintah Rp 11 ribu, sementara di pasaran masih ada yang dijual Rp 11.600 atau pun Rp 11.800.
Dia juga memastikan, selain beras, stok gula dan minyak goreng juga dipastikan aman.
Menurutnya, stok gula masih ada 310 ton sedangkan stok minyak goreng masih 68.000 kemasan masing-masing kemasan berisi 1 liter minyak.
“Kalau minyak goreng terdiri dari dua jenis yakni Minyak Kita bersubsidi dan minyak komersial,” jelas dia. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Stok Beras Jelang Nataru Aman, Akan Ada Tambahan ke Gudang Bulog Bondowoso
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Imadudin Muhammad |