TIMES JATIM, MAGETAN – Kelurahan Bulukerto, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, kini resmi memiliki ikon baru, yaitu Tugu Kampung Bahasa dan Kuliner yang terletak di Jalan Bromo.
Peresmian tugu tersebut pada Jumat (12/12/2025) menandai langkah Bulukerto dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) lokal melalui pelatihan empat bahasa sekaligus mendorong ekonomi kerakyatan.
Lurah Bulukerto, Widya Yusti Atlisiaji, mengungkapkan bahwa Kampung Bahasa dan Kuliner ini dirancang sebagai pusat pembelajaran yang unik di Magetan. Program pelatihan bahasa yang dibuka untuk umum ini mencakup empat pilar:
Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Yok Sujarwadi saat meninjau Kampung Kuliner di Kelurahan Bulukerto Magetan. (Foto: Aditya Candra/TIMES Indonesia)
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Bahasa Jawa (termasuk kelas khusus pranatacara atau pembawa acara tradisional)
Bahasa Arab
"Pendekatan pembelajaran kami menitikberatkan pada praktik, yakni 75% praktikal dan 25% teori," jelas Widya.
Yang menarik, seluruh sesi pelatihan bahasa ini diberikan secara gratis dan terbuka bagi seluruh warga Magetan, bahkan dari wilayah lain.
Kolaborasi antara pengembangan kemampuan bahasa dan sektor kuliner menjadi kunci inovasi ini. Untuk memastikan para peserta didik memiliki ruang praktik nyata, telah disepakati sebuah inisiatif unik.
"Kami sudah bersepakat dengan warga, setiap hari Jumat, proses jual beli di sentra UMKM akan menggunakan bahasa-bahasa tersebut secara bergantian," ujar Widya.
Saat ini, ada 9 UMKM yang berlokasi di sepanjang Jalan Pandan dan Jalan Bromo, Kelurahan Bulukerto, yang siap menerapkan kebijakan ini. Penerapannya dilakukan secara bergiliran, misalnya Jumat minggu pertama menggunakan Bahasa Inggris, Jumat minggu kedua Bahasa Arab, dan seterusnya.
Widya berharap skema ini tidak hanya mengasah skill peserta didik, tetapi juga memberikan kompetensi bahasa yang nyata yang dapat digunakan di dunia kerja.
"Saya yakin, di mana orang memiliki skill, ia pasti bisa menggunakannya di mana saja. Dan di mana ada pusat ilmu pengetahuan, di situ UMKM pasti berkembang. Harapan kami, kesejahteraan masyarakat dapat tercipta dan pendidikan bisa merata," tambahnya.
Bupati Magetan, Nanik Sumantri, yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Yok Sujarwadi, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuhnya.
Dalang Cilik Magetan, Ki Maheswara Jalasena Murdoyo saat menghibur masyarakat yang hadir dengan penampilan wayang kulit. (Foto: Aditya Candra/TIMES Indonesia)
"Ini memang salah satu kelebihan Kelurahan Bulukerto yang berusaha untuk mengembangkan kampung bahasa dan kuliner. Saya sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan tersebut karena bermanfaat bagi masyarakat," kata Yok Sujarwadi saat peresmian.
Ia juga menegaskan bahwa inisiatif ini terbuka bagi siapa saja, "Tidak menutup kemungkinan warga desa lain bisa datang dan belajar di Kelurahan Bulukerto ini," Tutupnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Magetan Punya Ikon Baru! Kelurahan Bulukerto Resmikan Tugu Kampung Bahasa dan Kuliner
| Pewarta | : Aditya Candra |
| Editor | : Deasy Mayasari |