TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Sebanyak 100 tukang becak lansia di Kota Probolinggo menerima bantuan becak listrik dari Presiden RI Prabowo Subianto. Bantuan yang disalurkan melalui Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) itu diserahkan pada Kamis (12/12/2025) di Kantor Pemkot Probolinggo, Jalan Panglima Sudirman, Kanigaran.

Seratus unit becak listrik ini nantinya diproyeksikan menjadi armada becak wisata untuk mendukung sektor pariwisata kota.

Sebelum penyerahan, para penerima bantuan mengikuti pelatihan massal di GOR Mastrip pada pagi harinya. Usai pelatihan, sebanyak 20 pengemudi melakukan konvoi becak listrik menuju kantor pemkot sebagai bentuk perkenalan armada baru tersebut.

Acara penyerahan yang dimulai sekitar pukul 14.00 berlangsung penuh haru. Raut bahagia terlihat jelas dari para tukang becak yang sebagian besar telah berusia lanjut dan selama puluhan tahun menggantungkan hidup dari mengayuh becak manual.

Wakil Ketua GSN, Nanik S Deyang, menegaskan seluruh becak listrik tersebut merupakan bantuan pribadi dari Presiden Prabowo Subianto.

“Becak listrik ini merupakan pemberian Bapak Presiden sebagai wujud kepeduliannya kepada para tukang becak. Jadi tidak bisa diperjualbelikan,” jelasnya.

Nanik juga meminta kepada Wali Kota Probolinggo agar menyiapkan aturan operasional bagi becak listrik agar tidak menimbulkan persaingan dengan pengemudi ojek online.

Ia menyebut, nilai satu unit becak listrik mencapai Rp22 juta dan diharapkan dapat meningkatkan penghasilan para pengemudi.

“Kalau ini sudah berjalan dengan baik, InsyaAllah kami akan tambah lagi bantuan becak untuk Kota Probolinggo,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Probolinggo, Dokter Aminuddin, menyampaikan terima kasih atas perhatian Presiden RI kepada warganya. Menurutnya, bantuan tersebut harus tepat sasaran dan dimanfaatkan sebaik mungkin.

“Ini merupakan berkah buat warga kami. Terima kasih atas perhatiannya. Kami akan terus melakukan pemantauan atas bantuan ini,” jelasnya.

Ia juga berharap bantuan ini dapat menjadi pendorong peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya para pengemudi becak. Aminuddin juga mengungkap angka kemiskinan di Kota Probolinggo saat ini telah turun satu digit.

“Mudah-mudahan tahun depan bisa turun sampai dua digit,” harap orang nomor satu di Kota Probolinggo itu.

Ke depan, 100 becak listrik tersebut akan diproyeksikan sebagai becak wisata, mengingat semakin banyak kapal pesiar yang bersandar di Pelabuhan Kota Probolinggo dan membutuhkan sarana transportasi wisata keliling kota.

Salah satu penerima manfaat, Asnam, warga Kedung Galeng, tak mampu menyembunyikan rasa harunya.

“Saya jadi tukang becak sejak 1981, sudah lama sekali. Alhamdulillah saya dapat bantuan. Cek bunganah sarah engko (senang sekali saya),” ujarnya.

Selama 44 tahun mengayuh becak, Asnam mengaku kerap pulang tanpa penghasilan.

“Saya biasa ngetem di pertigaan Jorongan. Sering pulang tidak bawa apa-apa. Dengan becak listrik ini semoga saya bisa lebih mudah mencari uang,” tambahnya.

Usai acara, para tukang becak menggelar konvoi keliling kota menggunakan becak listrik, menarik perhatian warga yang antusias menyaksikan armada ramah lingkungan tersebut.

Selain menerima becak listrik, seluruh penerima manfaat juga mendapat paket sembako dari Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional. (*)