TIMES JATIM, MALANG – Festival Kali Brantas Kampung Putih Malang ikut menampilkan produk olahan sampah yang unik, Senin (25/7/2022).
Produk olahan sampah yang ditampilkan berasal dari beragam jenis sampah. Seperti plastik kemasan detergen, sabun cuci piring, dan yang paling menarik perhatian adalah popok bayi. Sampah jenis popok bayi ini nyatanya menyumbang jumlah terbanyak di TPA Supit Urang Kota Malang. Jika tidak segera di daur ulang dikit demi sedikit, TPA sudah tidak akan bisa menampung sampah yang ada di Kota Malang lebih dari 6 tahun kedepan.
Sekretaris Pokdarwis BMP, Yuni menghimbau untuk tidak buang sampah popok bayi lagi apalagi membuang sampahnya sembarangan ke bantaran Kali Brantas. “Bisa diolah kok itu (sampah popok bayi), caranya ya dicuci, ditabung, baru diolah dipisahkan dari jeli-nya,” jelasnya.
Kebanyakan sampah rumah tangga tersebut telah dibersihkan dan diolah menjadi barang yang lebih bermanfaat. Produk unggulan yang mudah dibuat adalah tas jinjing, baik berbahan plastik kemasan ataupun popok bayi.
Yuni juga berharap melalui Kampanye Bersih Kaliku Putih Kampungku di Kampung Putih ini dapat meningkatkan kesadaran warga untuk tidak membuang sampah secara sembarangan serta turut menjaga kebersihan Kali Brantas.
Produk Olahan Sampah Kampung Putih dipertontonkan saat Festival Kali Brantas 2022 (FOTO: Adam Chesar Gunawan/TIMES Indonesia)
Ki Demang selaku Ketua Forkom Pokdarwis Kota Malang juga menyampaikan dipilihnya kampanye kebersihan untuk Kampung Putih ini memang cocok mengingat lokasi kampung yang bersebelahan dengan RSUD Dr. Saiful Anwar. “Kampung Putih sangat cocok dengan membawa tema kebersihan lingkungan, pengolahan sampah, dan menjaga kesehatan karena dekat dengan Rumah Sakit.” ucapnya saat memberikan sambutan.
Festival Kali Brantas yang dilakukan di Kampung Putih ini diawali dengan Parade Kampanye Bersih Kaliku Putih Kampungku, dilanjutkan dengan Teatrikal Kali Brantas dan Nyanyian Kali Brantas oleh Joko Tebon dan kawan-kawannya. Lalu disambung penampilan Orasi Budaya Kali Brantas oleh Dwi Cahyono selaku Arkeolog dan Sejarawan Malang dan diakhiri dengan Demo Produk Olahan Sampah dan Mural Kali Brantas.
Festival yang diselenggarakan ini adalah rangkaian besar dari Festival Kali Brantas 2022 di 7 Kampung Tematik yang ada di Kota Malang. Kegiatan telah berlangsung sejak Minggu (24/7/2022) di Kampung Keramik Dinoyo dan Kampung Grabah Penanggunan. Sedangkan besok akan dilanjutkan di Kampung Biru Arema.
Festival Kali Brantas Larung Sesaji Labuh Kali di Kampung Keramik Dinoyo, Minggu (24-7-2022) lalu (FOTO: Dok. Kegiatan)
Puncak Festival Kali Brantas 2022 ini akan dilangsungkan pada Rabu (27/72022) mendatang di Kampung Tridi Kesatrian, Kampung Warna Warni Jodipan, dan di Kampung Lampion Jodipan dengan kegiatan-kegiatan menarik. Informasi lengkap dapat kunjungi akun Instagram resmi Disporapar Kota Malang @disporaparkotamalang.
Dilangsungkannya festival ini tidak lain untuk memperingati Hari Sungai yang jatuh pada Rabu (27/72022) mendatang. Festival Kali Brantas sendiri dibuat untuk memperingati hari tersebut sekaligus mengingatkan warga untuk menjaga kebersihan sungai, terutama Kali Brantas. (*)
Pewarta | : Adam Chesar Gunawan (MG-414) |
Editor | : Irfan Anshori |