TIMES JATIM, PACITAN – Baru-baru ini, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pacitan, Sugeng Santoso, menyebutkan bahwa Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) bisa disamakan dengan sariawan pada manusia. Pernyataan ini mendapat tanggapan dari pakar kesehatan hewan.
Menurut pakar kesehatan hewan, Andri Eko, PMK adalah penyakit disebabkan virus yang sangat menular dan serius untuk ditangani.
"PMK disebabkan oleh Foot-and-Mouth Disease Virus (FMDV) yang menyerang mulut dan kuku ternak seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba," jelas Andri, Rabu (22/1/2025).
Sementara itu, Kabid PKH DKPP Pacitan, Agus Rustamto, menambahkan bahwa dampak PMK jauh lebih parah dibandingkan sariawan manusia.
"PMK tidak hanya menyebabkan luka di mulut dan kuku ternak, tetapi juga mengganggu makan dan bergerak, yang berdampak pada produktivitas ternak," ucapnya.
Hingga kini, di Pacitan terdapat 1.055 kasus PMK dengan rincian:
70 ekor ternak masih sakit,
100 ekor mati dan dikubur,
63 ekor dipotong paksa,
822 ekor dalam perawatan.
Saat ini, lanjut Agus, 7 ribu vaksin sedang tahap penyuntikan kepada hewan ternak sehat di wilayah prioritas penanganan PMK di Kabupaten Pacitan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: PMK pada Ternak di Pacitan Lebih Bahaya dari Sariawan, Ini Faktanya
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Deasy Mayasari |