https://jatim.times.co.id/
Berita

Sudah Ada 146 Kasus Demam Berdarah di Pacitan

Rabu, 22 Januari 2025 - 18:22
Sudah Ada 146 Kasus Demam Berdarah di Pacitan Kabid P2P Dinkes Pacitan, drg. Nur Farida saat ditemui di kantor. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, PACITAN – Total kasus demam berdarah di Kabupaten Pacitan kini menyentuh angka 146. Jumlah tersebut dilaporkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan hingga Selasa (21/1/2025). 

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), drg. Nur Farida, wilayah dengan kasus terbanyak adalah Kecamatan Pacitan (kota).

“Paling banyak memang di Kecamatan Pacitan. Kami sudah berupaya optimal di minggu pertama di 12 kecamatan, merata hingga ke desa-desa dengan fokus pemberantasan sarang nyamuk (PSN),” jelas drg. Nur Farida, Rabu (22/1/2025). 

Ia menambahkan, PSN perlu dilakukan secara berkesinambungan dan harus bersama-sama masyarakat untuk memberantas sarang nyamuk penyebab DB. 

 "PSN harus terus-menerus. Jadi, ini kita sandingkan dengan kenaikan jumlah kasus. Pada minggu pertama, kasus tercatat ada 27 dan 88, kemudian di minggu kedua bertambah 36 kasus," ungkapnya.

Data terbaru yang dirilis Dinkes Pacitan awal Januari 2025 itu menunjukkan adanya peningkatan kasus yang signifikan. Namun, dengan upaya PSN yang intensif, Dinkes berharap angka kasus dapat ditekan.

“Kami tidak berani menargetkan zero kasus, tapi terbaca ada penurunan dengan adanya PSN. Upaya kami adalah meminimalisir angka kasus yang berisiko tinggi hingga kematian,” kata drg. Nur Farida.

Ia menjelaskan bahwa nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama demam berdarah, memiliki karakteristik tertentu dalam memilih tempat berkembang biak. 

Nyamuk ini cenderung bersarang di tempat bersih seperti genangan air di bekas botol mineral atau potongan bambu yang dibiarkan terisi air.

“Bukan hanya di lingkungan rumah, nyamuk juga berpotensi ditemukan di lapangan sepak bola atau bekas tebangan bambu yang menyisakan genangan air. Jadi, kami terus memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang risiko ini,” ujar drg. Nur Farida.

Dari hasil pemantauan, kasus demam berdarah banyak menyerang kelompok usia produktif. Namun, perhatian ekstra juga diberikan kepada anak-anak.

“Anak-anak biasanya tidur lebih awal, sekitar pukul 21.00 WIB. Orang tua pun lebih perhatian, seperti memakaikan kelambu atau menggunakan obat nyamuk. Obat nyamuk yang dijual bebas di warung tidak ada masalah selama tidak menimbulkan alergi, meskipun kebiasaan tiap individu berbeda,” katanya.

Melalui edukasi dan upaya berkelanjutan, Dinkes Pacitan berharap masyarakat lebih peduli terhadap potensi berkembangnya nyamuk di lingkungan sekitar. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.