TIMES JATIM, SURABAYA – Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masih minim pengetahuan tentang perpajakan. Kondisi ini dapat berdampak pada manajemen keuangan dalam mengelola bisnis mereka ke depan.

Pajak merupakan sebuah iuran bersifat wajib dan memaksa, ada pajak penghasilan, pajak pribadi hingga pajak usaha. 

Seringkali pelaku usaha yang sudah memiliki legalitas, lengah atau lalai dalam mengelola perpajakan. Akibatnya, mereka harus disibukkan urusan perpajakan pada tahun ketiga mengembangkan usaha.

Seminar edukatif yang digelar Panther Solutions bertajuk “Pajak Dasar untuk Bisnis dan Pribadi” di Hotel Deka, Surabaya, Sabtu (22/11/2025). (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

"Biasanya, pelaku UMKM ini fokus pada cuan ya, dan itu bisa menjadi bom waktu. Ketika sampai tiga tahun, UMKM itu tidak melaporkan pajak, nantinya akan menjadi masalah untuk perusahaan dia," ungkap Direktur Panther Solutions, Enrico Changgih dalam acara seminar edukatif bertajuk “Pajak Dasar untuk Bisnis dan Pribadi” di Hotel Deka, Surabaya, Sabtu (22/11/2025).

Enrico melihat kesadaran UMKM akan perpajakan masih sangat rendah. Fokus pengusaha kecil dan menengah saat ini masih sekadar mencari keuntungan semata. 

Enrico melihat, sebenarnya UMKM tidak bermaksud menghindari pajak. Hanya saja, karena ketidaktahuan proses pengurusan perpajakan.

"Paling rumit dalam perpajakan adalah sistem keuangan perusahaan, apa yang harus dilaporkan ke perpajakan. Biasanya tidak semudah itu," katanya menambahkan.

Apabila proses pelaporan perpajakan tidak diikuti, maka berpotensi denda setelah proses audit. Karena sibuk mengurus pajak, akhirnya pelaku UMKM kewalahan sehingga tidak fokus lagi pada bidang usaha yang ditekuni. Usaha mereka pun bisa mengalami kendala.

Maka dari itu, kata Enrico, UMKM perlu mendapatkan edukasi tentang perpajakan agar usaha mereka semakin optimal. Terutama informasi terkait adanya regulasi baru dalam perpajakan. 

"Jika mereka paham akan aturan pajak, maka mereka akan taat," ucap pemimpin perusahaan konsultan hukum dan bisnis Panther Solutions yang berbasis di Surabaya ini.

Pajak Bukan Beban 

Enrico Changgih kembali menekankan, bahwa pajak perlu dipandang bukan sebagai beban, tetapi sebagai fondasi penting dalam membangun bisnis yang sehat dan berkelanjutan.

“Kami ingin masyarakat melihat pajak sebagai bagian dari manajemen bisnis modern. Melalui edukasi seperti ini, Panther Solutions membantu pelaku usaha memahami pentingnya kepatuhan pajak dan hukum secara bersamaan,” ujar Enrico.

Enrico juga menyoroti masih rendahnya pemahaman pelaku usaha terkait perizinan dan legalitas. Menurutnya, banyak pelaku usaha tidak menyadari bahwa legalitas merupakan bagian dari perlindungan hukum.

Melalui Divisi Legalitas & Perizinan, Panther Solutions mendampingi klien dalam pemenuhan dokumen dan kepatuhan usaha secara resmi melalui OSS-RBA dan AHU Online.

"Bukan sebagai birokrasi tambahan, melainkan sebagai konsultan hukum administratif,” jelasnya.

Sementara itu, dalam edukasi "Pajak Dasar untuk Bisnis dan Pribadi”, hadir 100 peserta dari kalangan pelaku usaha, profesional, hingga masyarakat umum yang ingin memahami tata kelola pajak secara praktis. Karena sebelum memulai usaha, ilmu perpajakan harus dikuasai.

Dalam kegiatan tersebut, Panther Solutions menegaskan komitmennya untuk berperan aktif memberikan edukasi publik, khususnya di bidang hukum dan perpajakan.

Selain itu, perusahaan juga mendorong pelaku usaha menjalankan bisnis yang sehat, patuh hukum, dan berkelanjutan melalui pendekatan integrated business solutions yang menjadi ciri khas Panther.

Narasumber utama, Farid Wijanarko, S.E., Associate Manager Kantor Akuntan Publik HLB Hadori, Sugiarto, Adi & Rekan Surabaya, membawakan materi mengenai pentingnya pajak bagi bisnis, cara memilih skema pajak yang paling efisien, hingga risiko denda jutaan rupiah akibat kelalaian pelaporan pajak. Peserta juga mendapatkan tips strategi pajak yang mudah diterapkan dan bebas ribet.

Tidak hanya membahas pajak, seminar juga menyoroti pentingnya kesadaran hukum serta tata kelola bisnis yang benar, terutama di era digital.

Tim Panther menjelaskan bahwa kesalahan administratif maupun pengabaian perizinan dapat memunculkan risiko hukum dan finansial yang besar bagi perusahaan. (*)