https://jatim.times.co.id/
Berita

Kontributor Gula Nasional, Gubernur Khofifah Dampingi Wapres Gibran Panen Tebu di Jatim

Senin, 23 Juni 2025 - 19:49
Kontributor Gula Nasional, Gubernur Khofifah Dampingi Wapres Gibran Panen Tebu di Jatim Gubernur Khofifah bersama Wapres Gibran meninjau langsung panen tebu di Jolondro Banyuwangi, Senin (23/6/2025). (Foto: Dok. Humas Pemprov Jatim)

TIMES JATIM, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mendampingi  Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming panen dan tanam tebu di Kebun Tebu Jolondoro, Banyuwangi, Senin (23/6/2025). 

Turut didampingi Wapres adalah Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani serta perwakilan petani.

Panen tebu ini juga dirangkai dengan kegiatan penanaman tebu bersama sebagai langkah menjaga keberlanjutan produksi.

Gubernur Khofifah menyampaikan, kegiatan yang dilakukan hari ini merupakan bentuk komitmen Pemprov Jatim dalam mendukung program swasembada pangan khususnya gula.

"Alhamdulillah, hari ini kami  mendampingi  Bapak Wapres, Bapak Mentan dan seluruh stakeholder bisa memanen sekaligus menanam kembali tebu di Jolondoro. Ini menegaskan komitmen kita bersama untuk menjadikan Jatim sebagai pionir swasembada gula dan pelopor ketahanan pangan nasional," kata Khofifah.

tebu-2.jpg

“Dan jika nasional bertekad swasembada gula, maka dengan optimisme produktivitas yang tinggi setiap tahunnya, kami nyatakan Jatim  siap untuk mewujudkan swasembada gula nasional dari Jatim,” imbuhnya. 

Kebun Jolondoro ini memiliki luas lahan 405 hektare dengan target produktivitas rata-rata 106 ton per hektare.

Kebun ini menanam dua varietas tebu unggulan, yakni BL dan HMW, yang terkenal memiliki potensi hasil tinggi serta adaptasi lingkungan yang baik.

Khofifah menyebutkan, tingginya produktivitas di kebun tebu Jolondoro menjadi salah satu pengungkit dalam menjaga dominasi Jatim sebagai sentra produksi gula nasional. 

"Kami optimis produktivitas tebu Jatim tahun ini akan lebih tinggi dan mampu melampaui target,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menyebutkan, selain padi, salah satu kekuatan terbesar Jatim sebagai lumbung pangan nasional adalah dari komoditas tebu. 

Data tahun 2024 menunjukan, produksi tebu di Jatim yang digiling di pabrik gula mencapai 16,69 juta ton dari total 238.135,6 hektare lahan tebu. 

Dari jumlah tersebut, dihasilkan 1.278.923 ton gula kristal putih dengan rata-rata rendemen 7,58 persen. Sementara produksi gula nasional di tahun 2024 adalah sebanyak 2.465.514 ton. 

Sedangkan untuk kebutuhan gula Jawa Timur sendiri per tahun mencapai 281.397 ton. Yang artinya Jatim surplus gula sebesar 997.526 ton. 

“Artinya, kontribusi Jatim bagi pasokan gula nasional stabil di kisaran 50 persen setiap tahun. Ini menjadi salah satu bukti nyata bahwa swasembada gula akan dimulai dari Jatim,” ungkapnya.

tebu-3.jpg

Tingginya produktivitas gula juga ditopang oleh banyaknya pabrik gula di Jatim. Saat ini, ada 29 pabrik gula yang tersebar di 16 kabupaten/kota, antara lain Probolinggo, Pasuruan, Situbondo, Bondowoso, Lumajang, Malang, Kediri, Madiun, Tulungagung, dan Sidoarjo.

Berdasarkan data taksasi yang diterima dari seluruh Pabrik Gula yang ada di Jawa Timur, bahwa di tahun 2025 ini, diperkirakan luas areal panen Tebu akan meningkat. 

Luas area panen tebu di tahun 2025 ditarget meningkat menjadi 252.135 hektar, dan jumlah tebu digiling mengalami peningkatan menjadi 18.777.409 ton, dengan rendemen sebesar 7,76%.

“Dengan begitu di tahun 2025 ini produksi gula Jawa Timur diperkirakan akan menembus angka 1.457.900 ton. Meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya,” tegas Khofifah.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian tahun 2024, pabrik-pabrik di Jatim menyumbang 51,87 persen dari total produksi gula nasional.

"Angka ini menempatkan Jatim sebagai sentra produksi gula terbesar di Indonesia," tegasnya.

Untuk memperkuat sektor ini, Pemprov Jatim mendorong berbagai kebijakan strategis. Mulai dari pemberian permodalan dan insentif kepada petani, hingga pengembangan infrastruktur pertanian berbasis teknologi.

Khusus permodalan, Pemprov Jatim melaui Bank Jatim dan Dirut SGN  sebelumnya telah melaunching Kredit Usaha Rakyat Khusus (KURsus) Kluster Petani Tebu Jatim dengan suku bunga tetap 6%. Program ini ditujukan untuk memfasilitasi peremajaan kebun (> 25 tahun) dan adopsi varietas unggul yang berpotensi menaikkan rendemen gula per ton tebu dari rata-rata 7% menjadi 8–9%. 

"Jatim adalah penghasil gula tertinggi di Indonesia. Maka KURsus ini adalah wujud nyata upaya kita untuk memperjuangkan kesejahteraan petani tebu. Kita ingin petani tebu naik kelas, dari buruh ladang menjadi pengusaha pangan yang tangguh dan bermartabat," katanya

Tak hanya berhenti pada permodalan, Gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga menekankan pentingnya hilirisasi komoditas tebu. Menurutnya, hilirisasi akan mendukung diversifikasi produk turunan, salah satunya bioetanol.

"Hilirisasi tebu akan mendukung transisi energi dari fosil ke non-fosil. Ini selaras dengan upaya kita menuju green economy dan mendukung target net zero emission. Dengan demikian, peran petani tebu Jatim tak hanya untuk Indonesia, tapi punya efek positif bagi dunia," katanya

Sementara itu Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, menegaskan, pemerintah menargetkan tercapainya swasembada pangan nasional pada tahun 2026. 

"Tolong untuk semua persoalan berkaitan dengan mekanisasi di lapangan segera diatasi. Target tahun depan kita Swasembada pangan," katanya.

"Sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, petani, pelaku usaha, dan seluruh elemen masyarakat sangat diperlukan dalam mewujudkan kemandirian pangan bangsa," imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan bantuan kepada petani berupa pompa air beserta kelengkapannya, penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui platform Ekosistem Tebu Rakyat (Etera), serta penyerahan benih tebu untuk mendukung mitra petani tebu. (*)

Pewarta : Lely Yuana
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.