TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Zulmi Noor Hasani, putra kedua mantan Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin, kembali dipanggil oleh DPD PDI Perjuangan Jawa Timur. Ini merupakan panggilan ketiga bagi Zulmi sebagai Bakal Calon Bupati atau Bacabup Probolinggo.

Sekretaris DPC PDI-P Kabupaten Probolinggo, Didik Irfan, mengungkapkan, Zulmi sebelumnya telah dipanggil pada Senin 24 Juni dan Kamis 4 Juli lalu.

Namun kali ini, Zulmi dipanggil bersama calon wakilnya, H. Rasyid, untuk pertama kali dipanggil sebagai Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) pada Pilkada 2024 Kabupaten Probolinggo.

“Panggilan ini adalah yang ketiga, sementara bagi hahi Rasyid ini yang pertama,” ujar Didik.

Menurut Didik, keduanya diterima oleh jajaran pengurus DPD PDI Perjuangan Jawa Timur sekitar pukul 13.00 WIB.

Agenda pemanggilan ini adalah untuk memastikan kesiapan Zulmi dan H. Rasyid dalam menghadapi Pilkada Kabupaten Probolinggo pada 27 November mendatang.

“Zulmi dan H. Rasyid dipanggil untuk mempersiapkan diri mereka dalam pencalonan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo,” jelas Didik.

Dengan pemanggilan ini, PDI Perjuangan ingin memastikan jika calon yang direkomendasikan benar-benar siap bertarung dan menang dalam pemilihan kepala daerah.

“Selanjutnya, DPD PDI Perjuangan Jatim akan mengusulkan surat tugas ke DPP PDI Perjuangan untuk Zulmi dan Rasyid,” tutup Didik.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Tim Delegasi Zulmi, Nur Ali Husin membenarkan, Zulmi dan calon wakilnya dipanggil DPD PDI Perjuangan Jawa Timur.

“Benar, saya ikut mendampingi. Pemanggilan itu untuk memastikan kesiapan mas Zulmi dalam berkompetisi Pilkada 2024,” ucap Nur Ali, Senin (8/7/2024).

Nur Ali yakin, Partai Nasdem dan Partai PDI Perjuangan akan merekomendasikan pasangan Zulmi dan Rasyid untuk berlaga di Pilkada 2024 Kabupaten Probolinggo.

Ia juga menyebut, dalam waktu dekat, pasangan Zulmi Noor Hasani dan Rasyid akan segera mendapatkan surat tugas dari DPP sebelum memperoleh rekomendasi resmi dari DPP PDI Perjuangan.

“Kami ingin menghadirkan sosok pemimpin rakyat yang bukan berasal dari satu golongan,” kata pria asal Parsean itu memungkasi. (*)