TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Gelaran Expo Pendidikan dan UMKM dalam rangka Harlah NU dan Rakerwil PWNU Jatim, mulai digelar di Ponpes Nurul Jadid, Paiton, Kabupaten Probolinggo, Senin (20/1/2025). 

Sebanyak 215 institusi perguruan tinggi dan UMKM di Jawa Timur, bertemu dalam pemeran yang digelar di halaman kampus Universitas Nurul Jadid atau Unuja Probolinggo itu. 

Perguruan tinggi yang terlibat adalah kampus berbasis pesantren, atau kampus Nahdlatul Ulama atau NU. Baik negeri maupun swasta. 

Kepala Ponpes Nurul Jadid, KH Abdul Hamid Wahid mengatakan, expo dalam rangka peringatan Harlah ke-102 NU, Rakerwil PWNU Jatim, serta Haul Masyayikh dan Harlah ke-76 Ponpes Nurul Jadid itu, bukan sekadar pameran biasa. 

"Tapi menghadirkan rangkaian utuh yang meliputi bussines coaching (pelatihan bisnis), standar-standar dan lain-lain," kata figur yang juga Wakil Ketua PWNU Jatim ini. 

Dengan demikian, dunia pendidikan dan ekonomi terintegrasi. Kiai Hamid pun berharap, integrasi pendidikan dan ekonomi menjadi gerak bersama untuk menghadapi tantangan ke depan. 

Rektor Unuja Probolinggo itu menyatakan, kampus yang dipimpinnya tengah mencanangkan enterpreneurship university (kampus kewirausahaan). Dengan harapan civitas akademika di dalamnya dapat memberikan manfaat kepada masyarakat. 

Figur yang juga Sekretaris Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren atau Hebitren ini juga berharap, semua yang tergabung dalam expo pendidikan dan UMKM bisa mentradisikan benchmarking seperti yang sedang berlangsung. 

Benchmarking, sebagaimana dalam Oxford Dictionary, adalah sesuatu yang dapat diukur dan digunakan, sebagai standar yang bisa dibandingkan dengan hal-hal lain. Ia merupakan tolok ukur yang digunakan untuk menilai atau membandingkan suatu hal.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Sekretaris PWNU Jatim, Prof. Dr. M. Noor Harisuddin mengatakan, expo pendidikan dan UMKM dalam rangka Harlah NU dan Rakerwil PWNU Jatim yang sedang berlangsung, merupakan wujud gerakan nahdlatut tujjar.

Gerakan ini menjadi salah satu cikal bakal lahirnya NU bersama gerakan pemikikan (taswirul afkar), dan gerakan gerakan kebangsaan (nahdlatul wathan). 

Di antara tiga gerakan itu, nahdlatut tujjar relatif tertinggal. Ia pun mengapresiasi pelaksanaan expo. Apalagi sampai mempertemukan pendidikan dan ekonomi.

Diketahui, Ponpes Nurul Jadid dipercaya menjadi tuan rumah puncak peringatan Harlah ke-102 NU, serta Rakerwil PWNU Jatim pada Jumat-Sabtu (24-25/1/2025).

Tak hanya itu, ponpes yang diasuh KH Moh Zuhri Zaini itu juga diberi kesempatan mengelola dan menyelenggarakan pra kegiatan dalam bentuk expo pendidikan dan UMKM. (*)