TIMES JATIM, MALANG – Untuk menggenjot dan memberdayakan program pertukaran pelajar, Association Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Commerciales (AIESEC) Universitas Brawijaya menggelar Global Guardians Talkshow 2019 di Brawijaya Language Center, Universitas Brawijaya, Kota Malang, Sabtu (31/8/2019).

Global Guardians Talkshow merupakan acara di mana para pertukaran pelajar dari manca negara berbagi pengalaman mereka seputar soft skill yang dibutuhkan dalam kehidupan, kepada para siswa SMA untuk mengembangkan diri mereka.

Hadir sebagai narasumber yaitu founder Upgrade Learning Center Amelia Febriani, Junior Consultant dari The PA International Foundation Pradipto Budiman dan Muhammad Adriansa sebagai Founder MulaiDisini, Founder Markas Ide Creative Lab sekaligus CEO Media Center HIPMI Bandung. Adriansa juga sebagai alumni AIESEC.

Dalam penyelenggaraannya, AIESEC Universitas Brawijaya bekerja sama dengan Brawijaya Language Center, EZO Working Space, Vosco Coffee, Milceya Skincare dan Neko Kepo.

Dengan mengangkat tema Empowering Youth as Changemaker: A Call to Action, acara ini bertujuan agar siswa SMA yang mengikuti acara mendapatkan inspirasi dan motivasi untuk menumbuhkan soft skill mereka.

"Biasanya anak SMA hanya mengetahui tentang hard skill saja, seperti tentang nilai pelajaran di sekolahnya. Dengan acara ini, kami berharap mereka dapat membuka pikiran mereka bahwa soft skill juga penting untuk kehidupan mereka," kata Hanif, salah satu panitia penyelenggara acara Global Guardians Talkshow.

Acara ini diikuti oleh 175 peserta dari SMA dan 7 mahasiswa asing dari berbagai Negara meliputi Cina, Jerman, Portugal, Vietnam dan Rumania. Rangkaian acara ini fokus kepada persiapan menjadi pribadi yang aktif.

Pada awal sesi dimulai dengan perkenalan dari project Global Guardians melalui pemutaran teaser. Dilanjutkan diskusi ringan mengenai perbedaan dunia SMA dengan dunia perkuliahan.

Setelah mendapat pemahaman, materi self-awareness juga diberikan untuk menunjang jiwa para pemuda agar lebih aktif lagi dalam menghadapi dunia perkuliahan kelak.

“Keluar dari zona nyaman dan belajar etika dalam komunikasi juga disampaikan karena sebagai bekal untuk bersosialisasi dengan lingkungan baru,” kata Hanif di acara Global Guardians Talkshow AIESEC Universitas Brawijaya. (*)