TIMES JATIM, SURABAYA – Terperangkap di zona nyaman memang menyenangkan. Tapi hal itu tak selalu membawa keuntungan. Terkadang, langkah berani untuk keluar zona nyaman juga butuh dilakukan. Karena bisa saja, itu membawa hasil yang tak terduga. Salah satunya adalah “eskalasi”, yang memiliki arti peningkatan.

Itulah yang ingin ditunjukkan oleh para mahasiswa Faculty of Humanities and Creative Industries atau FHIK Petra Christian University (PCU), dalam Bharatika Creative Design Festival 2025.

Mengusung tema "X-KALASI", festival yang berlangsung mulai 20-24 Mei 2025 ini menjadi panggung bagi para talenta muda untuk tidak hanya mempertahankan nyala passion mereka, tapi juga untuk meningkatkan kemampuan berkarya di industri kreatif.

“Bharatika hadir sebagai wadah esensial, menjembatani potensi kreatif, sekaligus menepis stereotip dan hambatan yang selama ini membelenggu langkah para insan kreatif,” kata Vincenthya Evangeline, Ketua Acara Bharatika 2025.

Mereka pun kembali dengan kompetisi andalannya, yakni Punggawa. “Artinya ada empat kategori perlombaan, yaitu Tirta untuk bidang Desain Komunikasi Visual, Agni yang berkaitan dengan Desain Interior dan Desain Produk, Bayu untuk peserta umum dari rentang usia 17 – 30 tahun, dan Buana yang merupakan lomba untuk siswa-siswi SMA,” rincinya.

Salah satu yang menarik adalah lomba Graphicthon kategori Buana, yang berlangsung di hari pertama (20/5). Berasal dari singkatan Graphic Marathon, dalam perlombaan individu ini, para peserta diberi waktu empat jam tanpa jeda untuk membuat satu buah karya.

Uniknya, setiap 30 menit, masing-masing peserta akan saling menyerang dengan memberikan random challenge kepada peserta lain.

“Pada media kertas berukuran A3, peserta harus menggambar manual untuk membuat poster tentang Generasi Z dengan karakteristik kreatif, berambisi besar, dan ingin terus meningkatkan kemampuan diri,” ungkap Vincenthya.

Ia juga menyebut bahwa indikator yang akan dinilai mencakup kesesuaian dengan tema, informatif, daya tarik estetika, kualitas eksekusi konsep, dan kerapihan hasil.

Berlokasi di ruang Q.603 yang juga merupakan Studio Menggambar, goresan demi goresan dari para peserta itu sekaligus mengiringi perjalanan Bharatika yang telah memasuki tahun ke-10. Sebuah perjalanan panjang yang terus menginspirasi dan menggugah semangat kreatif anak bangsa.

“Harapannya, tahun ini Bharatika bisa kembali menjadi sepatu penopang, membawa para insan muda kreatif untuk bereskalasi mengambil langkah berani keluar dari zona nyaman,” pungkas Vincenthya. (*)