TIMES JATIM, LAMONGAN – Sebanyak 48 SMP Negeri di Lamongan berpartisipasi dalam International Culture Exchange Project, sebuah ajang pertukaran budaya yang melibatkan pelajar dari tiga negara, yaitu Indonesia, Jepang, dan Filipina. Kegiatan ini digelar secara virtual melalui Zoom Meeting, Senin (10/2/2025) kemarin.
Sekretaris Dinas Pendidikan Lamongan, Chusnu Yuli Setyo, menyampaikan bahwa program ini merupakan kesempatan emas bagi siswa untuk mengenal budaya negara lain, memperluas wawasan global, serta membangun jejaring internasional sejak dini.
"Program ini bertujuan untuk mempererat hubungan antarbangsa melalui pemahaman budaya. Siswa dapat bertukar pengalaman dengan teman sebaya dari Sekolah Internasional Hiroshima Global Academy, Jepang, dan Immaculate Conception School of Baliuag, Filipina," ujar Chusnu.
Dalam sesi pertemuan selama 90 menit, para siswa memperkenalkan berbagai aspek budaya dari masing-masing negara. "Sesi ini para siswa dari Lamongan mengenalkan keindahan tari Boran, seni bela diri silat, batik, lagu daerah, serta kuliner tradisional," katanya.
Sementara dari Jepang, para siswa memperkenalkan seni origami, permainan berbasis internet, tempat wisata terkenal, serta makanan khas negeri sakura. "Sedangkan para pelajar Filipina menampilkan lagu daerah, seni anyaman daun kelapa, dan hidangan tradisional khas negara mereka," ucapnya.
Selain presentasi budaya, sesi tanya jawab menjadi momen interaktif bagi peserta untuk lebih memahami keunikan budaya masing-masing.
International Culture Exchange Project, Kepala Dinas Pendidikan Lamongan Munif Syarif berharap, kegiatan ini dapat menjadi program tahunan dengan partisipasi yang lebih luas di masa mendatang.
"Kami harapkan ini bisa menjadi program tahunan. Karena kegiatan ini bisa menjadi ajang pertukaran budaya yang melibatkan pelajar dari tiga negara," ujar Munif.
Salah satu peserta dari SMPN 1 Lamongan, Lucya Aqeela, mengungkapkan rasa bangga dan terima kasih atas kesempatan berharga ini.
"Saya sangat senang bisa mengenalkan budaya Indonesia kepada teman-teman dari Jepang dan Filipina. Terima kasih kepada Dinas Pendidikan dan para guru yang telah membimbing kami dari latihan hingga acara selesai," ucap Lucya.
Dikesempatan yang sama, Wakil Kepala Sekolah Internasional HiGA, Kenichi Kato, juga mengapresiasi keberhasilan program ini.
"Ini adalah proyek pertukaran budaya online pertama dan terbesar untuk siswa SMP yang dikoordinasikan oleh Hiroshima Global Academy. Pengalaman ini sangat menarik dan sukses terlaksana," kata Kenichi.
Sementara itu, Dennis Mendoza, Wakil Kepala Sekolah urusan kurikulum di ICSB, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh peserta yang telah berkontribusi dalam acara ini.
Sutrisno, guru Bahasa Inggris dari SMPN 1 Paciran, menambahkan bahwa program ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan kemampuan bahasa Inggris siswa serta memperluas jaringan pertemanan internasional.
"Semoga kegiatan pertukaran budaya yang positif ini dapat terus dilakukan untuk membuka wawasan siswa tentang dunia luar," ucap Sutrisno.
Sutrisno berharap International Culture Exchange Project dapat menjadi jembatan untuk mempererat hubungan antarbangsa serta memperkaya pemahaman budaya di kalangan pelajar. (*)
Pewarta | : Moch Nuril Huda |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |