TIMES JATIM, JAKARTA – Perusahaan teknologi OpenAI dilaporkan semakin serius dalam mengembangkan chip kecerdasan buatan (AI) internalnya. Langkah ini diyakini sebagai strategi untuk mengurangi ketergantungan pada chip buatan Nvidia yang selama ini menjadi tulang punggung dalam melatih dan menjalankan model AI mereka.
Mengutip laporan The Verge, Selasa (11/2), kabar ini pertama kali diungkap oleh Reuters, yang menyebut bahwa rencana produksi chip tersebut sebenarnya telah dimulai sejak tahun lalu.
Sumber industri yang tidak disebutkan namanya menyatakan bahwa OpenAI saat ini tengah menyelesaikan desain chip mereka dan dalam beberapa bulan ke depan akan mengirimkannya ke perusahaan semikonduktor asal Taiwan, Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC), untuk tahap fabrikasi.
TSMC akan memproduksi chip tersebut menggunakan teknologi 3 nanometer, yang menawarkan efisiensi lebih tinggi, memori bandwidth luas, serta kemampuan jaringan yang lebih baik.
Pada tahap awal, OpenAI hanya akan menggunakan chip ini dalam skala terbatas, terutama untuk menjalankan model AI.
Namun, perusahaan juga dikabarkan tengah mengembangkan versi chip mendatang yang akan dilengkapi dengan prosesor serta fitur yang lebih canggih.
Langkah ini semakin memperkuat spekulasi mengenai ambisi OpenAI dalam membangun infrastruktur AI yang lebih mandiri. Pada 2024 lalu, beredar kabar bahwa OpenAI menjalin kerja sama dengan Broadcom untuk mengembangkan chip khusus.
Tim desain chip mereka dipimpin oleh mantan insinyur Google TPU, Richard Ho, dengan jumlah tenaga kerja yang meningkat dari 20 menjadi 40 orang hanya dalam beberapa bulan terakhir.
Seiring dengan ekspansi ini, OpenAI bersama perusahaan teknologi raksasa lainnya terus menggelontorkan miliaran dolar untuk membangun ekosistem AI yang lebih tangguh.
Mereka berlomba-lomba membeli dan mengembangkan chip guna mendukung model AI yang semakin kompleks dan membutuhkan lebih banyak daya komputasi.
Namun, langkah ini juga mendapat sorotan dari kompetitor. Perusahaan rintisan AI yang tengah naik daun, DeepSeek, mempertanyakan apakah benar-benar diperlukan investasi besar-besaran dalam pengadaan ribuan chip hanya untuk mendukung sistem AI yang ada.
Terlepas dari pro dan kontra, upaya OpenAI untuk menghadirkan chip internalnya menandai babak baru dalam persaingan industri AI.
Jika berhasil, ini bisa menjadi langkah besar menuju efisiensi operasional dan kemandirian teknologi yang lebih besar bagi OpenAI di masa depan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: OpenAI Makin Dekat Produksi Chip AI Sendiri, Gandeng TSMC untuk Fabrikasi
Pewarta | : Antara |
Editor | : Imadudin Muhammad |