TIMES JATIM, KEDIRI – Isu agrokomplek berkelanjutan (agrocomplex sustainability), halal dan ekowisata (ecotourism) menjadi perhatian khusus dalam upaya mendukung terciptanya ekonomi yang berkelanjutan serta memberikan dampak positif bagi lingkungan dan sosial.
Mendorong peran inovasi dan kolaborasi dalam sektor-sektor tersebut, PSDKU Universitas Brawijaya (UB) Kediri menggelar seminar internasional bertajuk "International Conference On Agrocomplex Sustainability, Halal and Ecotourism (ICASHE) 2024.
Keynote Speaker ICASHE 2024 berfoto bersama para akademisi PSDKU UB Kediri (FOTO: yobby/TIMES Indonesia)
Rektor Universitas Brawijaya Prof Widodo menuturkan seminar tersebut menekankan pentingnya inovasi dan keberlanjutan dalam pertanian untuk menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, dan ekonomi sosial.
Seminar tersebut juga menyelaraskan upaya, berbagi keahlian serta membangun kemitraan yang bermakna demi masa depan yang lebih baik.
"Secara umum, tujuan utama seminar ini adalah mendorong peran inovasi dan kolaborasi dalam pertanian berkelanjutan, sesuai dengan prinsip keamanan global dan ekowisata, sambil mengatasi tantangan sosial-ekonomi dan mempromosikan teknologi cerdas untuk memastikan masa depan yang berkelanjutan dan etis bagi semua," tutur Prof Widodo, Senin, (18/11/2024).
Salah satu keynote speaker saat memamparkan materi PSDKU UB Kediri (FOTO: Yobby/TIMES Indonesia)
Berlangsung secara hybrid, ICASHE 2024 menghadirkan empat keynote speaker dari kampus luar negeri yakni Prof Satomi Ohgata (Kyushu International University), Prof. Madya. Dr. Mariani Binti Abd Majid (Universiti Kebangsaan Malaysia), Dr. Ahmad Syazni Kamarudin (Universiti Sultan Zainal Abidin) dan Dr. Sebastian Sterzer (National University of Lujan). Lalu juga ada dua keynote speaker dari Universitas Brawijaya yaitu Prof. Dr. Ir. Anik Martinah dan Dr. Bagyo Yanuwiadi.
Seminar ICASHE 2024 juga turut melibatkan seluruh program studi yang ada di PSDKU UB Kediri. Mulai dari agribisnis, agroekoteknologi, sosial ekonomi perikanan, aquaculture dan peternakan.
Direktur PSDKU UB Kediri Prof. Dr. Ir. Sholeh Hadi Pramono menuturkan ICASHE 2024 tidak hanya memberikan kesempatan distribusi karya-karya ilmiah PSDKU UB Kediri tapi juga membangun networking untuk riset, edukasi maupun pengabdian masyarakat.
"Dalam proses seminar ada perkembangan ilmu. Harapan mahasiswa akan termotivasi dengan melihat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disajikan secara real. Dan tentunya memberikan suatu gairah riset bagi mahasiswa," jelasnya.
Melalui seminar ICASHE 2024, juga diharapkan bisa mendorong peningkatan atmosfer akademik di PSDKU UB Kediri.
Ketua Panitia ICASHE 2024 Irfan Djunaidi mengungkapkan seminar akan turut mengembangkan kemampuan dosen dan mahasiswa PSDKU UB Kediri, khususnya di bidang agrokomplek.
"Di PSDKU UB Kediri terdapat tiga fakultas yakni pertanian, perikanan, dan peternakan, yang mana bisa masuk semuanya dalam agrokomplek," tuturnya.
Salah satu dari keynote speaker ICASHE 2024, Dr. Sebastian Sterzer dari National University of Lujan mengungkapkan di Indonesia, dan kawasan Kediri pada khususnya masih banyak potensi ekowisata.
Ia menuturkan saat ini di Argentina ada peraturan baru tentang keberlanjutan, dimana di dalamnya termasuk ekowisata. "Jadi, bagaimana berbagai destinasi wisata di Argentina dapat menjadi lebih ramah lingkungan, yang berarti lebih berkelanjutan," ungkapnya.
Untuk mencapai hal tersebut, Dr Sebastian juga menceritakan adanya peraturan baru dan strategi pemasaran baru untuk mempromosikan tempat-tempat ramah lingkungan sambil menjaga lingkungan.
"Sebagai contoh, mereka bekerja sama dengan selebritas di Argentina, seperti Lionel Messi, yang sangat terkenal, untuk membantu meningkatkan kesadaran serta menjaga tempat-tempat wisata yang ingin dikunjungi," pungkasnya.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: ICASHE 2024 PSDKU UB Kediri, Bahas Inovasi dan Kolaborasi Pada 3 Hal Berikut
Pewarta | : Yobby Lonard Antama Putra |
Editor | : Imadudin Muhammad |