TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Polres Probolinggo telah menetapkan seorang tersangka terkait peristiwa kebakaran yang terjadi di Padang Savana Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Disinyalir, tersangka adalah dalang yang bertanggung jawab atas aktivitas pemotretan prewedding di lokasi kejadian.

Dia adalah WE, berasal dari Kelurahan Tompok Kersan, Kecamatan/Kabupaten Lumajang. Pria yang berusia 41 tahun tersebut merupakan manajer EO Pernikahan. Kini, pria tersebut telah ditahan di balik jeruji besi dengan mengenakan rompi oranye.

"Kami telah memeriksa 6 saksi atas peristiwa di TNBTS itu. Salah satu di antaranya kami tetapkan sebagai tersangka. Karena dia yang menjadi penanggung jawab atas EO Wedding," ungkap Kapolres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana, saat pers rilis, Kamis (7/8/2023).

Polisi menemukan sejumlah barang bukti di lokasi kejadian, salah satunya adalah selongsong flare bekas pakai. Polisi juga menyita kamera dan pakaian yang dikenakan oleh calon pengantin di lokasi tersebut.

Kapolres menjelaskan, flare yang digunakan oleh para kru prewedding itu menjadi penyebab dari kebakaran besar tersebut. Salah satu flare yang digunakan tidak berfungsi dengan semestinya dan tiba-tiba meledak saat dibuang. Ledakan itu menyulut percikan api yang kemudian memicu kebakaran.

"Akibat kejadian itu, tersangka dikenakan pasal 188 KUHP dengan ancaman hukuman penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak p. 1.5 miliar," ungkap kapolres.

Saat ini pihaknya masih terus mendalami kejadian tersebut. Tidak menutup kemungkinan lima saksi lainnya dapat turut menjadi tersangka. Namun, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan.

"Masih terus kami dalami. Kami sudah memanggil dan memeriksa sejumlah saksi atas kejadian tersebut," kata dia.

Saat ini sejumlah pihak sedang bahu-membahu untuk memadamkan kebakaran di savana TNBTS tersebut. Disinyalir, kebakaran lahan itu sudah melanda area seluas 50 hektar. (*)