TIMES JATIM, JAKARTA – Sejarah hari ini mencatat peristiwa kelam di dunia sepakbola nasional. Pada 3 April 2000, gelandang Persebaya Surabaya, Eri Irianto, meninggal dunia akibat cedera saat pertandingan.
2000: Pemain Persebaya Eri Erianto Meninggal
Eri Irianto gugur saat membela Persebaya Surabaya melawan PSIM Yogyakarta. (Foto: dok.Instagram @pemerhatisejarahpersebaya_)
Ketika itu, Bajul Ijo bertanding dengan PSIM Yogyakarta di Liga Indonesia 1999/2000 atau Ligina VI. Laga terselenggara di Stadion Tambaksari, Surabaya, sore hari.
Pemain asal Sidoarjo berusia 26 tahun itu mengalami cedera usai bertubrukan dengan pemain PSIM asal Gabon, Samson Noujine Kinga.
Eri yang dikenal dengan tendangan jarak jauh yang keras meminta diganti. Persebaya kemudian memasukkan Nova Arianto. Eri masih terlihat tidak apa-apa saat duduk di bangku cadangan. Eri bahkan masih bisa berjalan ke ambulans saat dokter tim memutuskan harus ke rumah sakit.
“Kepalanya sempat kami kompres dan dia merasa lebih baik,” ujar dokter tim Persebaya, dr Herry Siswanto, seperti dilansir jawa pos.
Eri, yang juga menjadi andalam Timnas ini kemudian dilarikan ke RSUD DR Soetomo. Setelah menjalani berbagai perawatan, Eri yang baru dua pekan menikah akhirnya mengembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit.
Untuk mengenang Eri Erianto, manajemen Persebaya Surabaya mengubah nama mess mereka di Karanggayam dengan nama Wisma Eri Erianto.
1922: Josef Stalin Menjadi Pimpinan Uni Soviet
Sejumlah diktator ternyata pernah menulis buku dan karya tulis lainnya (dokumen Liputan6.com)
Sejarah hari ini juga mencatat, pada 3 April 1922 Josef Vissarionovic Stalin menjadi pemimpin Uni Soviet. Lewat kepemimpinannya, Uni Soviet diubah dari masyarakat petani menjadi negara adidaya industri dan militer. Stalin merupakan seorang pimpinan yang diktator yang bengis dan mendapatkan julukan “manusia baja” karena kekejamannya. (*)
Pewarta | : Ratu Bunga Ambar Pratiwi (MG-345) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |