TIMES JATIM, MALANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang masih mengumpulkan data terkait dampak hujan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Senin (2/6/2025) kemarin malam.
“Kami tengah melakukan pendataan, termasuk menelusuri apakah ada warga yang terdampak langsung maupun mengalami kerugian,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, Prayitno, Selasa (3/6/2025).
Dari laporan sementara yang dihimpun melalui jejaring kampung tangguh, hujan abu hanya terdeteksi di wilayah barat Kota Malang, tepatnya kawasan Tlogomas. Menurut Prayitno, fenomena itu berlangsung sekitar pukul 21.05 WIB, dengan intensitas abu yang tipis dan terbawa angin.
“Sementara wilayah lain seperti Lowokwaru, Madyopuro, dan Bandungrejosari dalam kondisi aman, tidak terdampak,” ungkapnya.
Informasi mengenai hujan abu di Malang pertama kali menyebar melalui video yang diunggah akun Instagram @infomalangraya. Dalam video tersebut terlihat partikel abu menempel di permukaan sebuah mobil hitam yang tengah terparkir.
Sementara itu, di wilayah Kabupaten Malang, hujan abu juga dilaporkan terjadi di kawasan Tumpang. Ketua Paguyuban Jip Wilayah Tumpang–Poncokusumo, Wilda Hangga, menyebutkan hujan abu berlangsung selama kurang lebih 30 menit pada Selasa pagi.
“Pagi tadi sekitar pukul 07.00 hingga 07.30 WIB, sempat turun hujan abu tipis di Tumpang,” katanya.
Kendati demikian, aktivitas wisata jip menuju kawasan Gunung Bromo tetap berjalan normal. Wilda memastikan bahwa fenomena tersebut tidak mempengaruhi operasional wisata di jalur tersebut.
“Tidak ada dampak terhadap kegiatan pariwisata, semua jalur tetap aman dan bisa dilalui,” ucapnya. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |