TIMES JATIM, MALANG – Kota Malang yang semula dihantui oleh banyaknya Anak Tidak Sekolah (ATS) kini berhasil turun. Dari yang semula tercatat 5.655, kini berhasil turun menjadi 3.468. Hal tersebut, diterima dari hasil laporan Satgas Penanganan ATS kepada Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan.
Tak ingin berpuas diri disini saja, Iwan masih terus menginstruksikan agar Tim Satgas tetap tancap gas hingga mencapai target zero ATS di Kota Malang.
"Alhamdulillah, saya mengapresiasi komitmen dan progres kinerja Satgas Pengendali ATS. Dari yang semula lima ribu lebih ATS, kini berhasil turun menjadi 3.468 orang. Tetapi, capaian ini tidak boleh membuat kita berpuas diri, kita harus tetap konsisten dengan terus bekerja keras dan berkolaborasi hingga mencapai zero ATS di Kota Malang," ujar Iwan, Kamis (16/1/2025).
Iwan menerima laporan dari Satgas PATS, yang menyebutkan bahwa dari total 3.468 anak tidak bersekolah (ATS), sebanyak 1.092 ATS telah terverifikasi alasan mereka tidak bersekolah.
Dimana, mayoritas alasan yang ditemukan, karena anak-anak tersebut bekerja, tidak ingin bersekolah dan beberapa alasan lainnya. Sedangkan, sebanyak 2.376 ATS datanya masih belum terverifikasi.
Mengetahui kondisi tersebut, Iwan menegaskan kolaborasi stakeholder harus terus berjalan. Ia meminta progres laporan penanganan ATS untuk terus dipantau.
"Agendakan pertemuan dengan stakeholder terkait, Kemenag maupun Cabang Dinas Pendidikan untuk melaporkan progress dan keterangan terkait 2.376 anak tersebut, sehingga datanya ini bisa terverifikasi. Dengan data yang tepat, kita bisa melakukan identifikasi secara akurat dan intervensi yang dilakukan bisa tepat dan terukur. Harapannya target tercapai secara efektif," ungkapnya.
Lebih lanjut, Iwan mengingatkan kembali bahwa kolaborasi yang solid merupakan kunci untuk menangani permasalahan ATS. Sebab, kata Iwan, semua hal tak bisa bekerja sendiri dan harus berkolaborasi untuk menuntaskan persoalan ATS.
"Kita tidak dapat bekerja sendiri. Antara Disdikbud, bersama PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat), Kemenag, maupun Cabang Dinas Pendidikan harus saling bersinergi. Serta keterlibatan Camat dan Lurah untuk mengadvokasi, termasuk jajaran Ketua RW yang telah saya minta untuk turun tangan. Mengingat mereka memiliki intensitas yang lebih tinggi dalam berkomunikasi dengan keluarga atau anak-anak yang putus sekolah,” tuturnya.
Dengan begitu, Iwan terus berkomitmen mendorong agar penanganan ATS dapat tuntas hingga target zero ATS di Kota Malang.
“Di masa jabatan saya sebagai Pj Wali Kota Malang saya akan terus berkomitmen memaksimalkan penanganan ATS ini hingga mencapai zero. Ini merupakan atensi prioritas saya dan ini juga sejalan dengan mandatory spending,” tegasnya.
“Saya tekankan, tidak boleh ada anak yang tidak bersekolah. Berbagai intervensi akan kami upayakan untuk mendorong mereka agar kembali bersekolah. Saya pastikan langkah ini sejalan dengan komitmen Pemkot Malang dalam memberikan layanan pendidikan yang terbaik," ucapnya. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Imadudin Muhammad |