TIMES JATIM, SURABAYA – Perjalanan panjang membangun bisnis kuliner hingga terkenal seantero Nusantara bahkan luar negeri, tak membuat Lanny Siswadi alias Bu Rudy kehilangan rasa peduli untuk membantu para pelaku bisnis kecil di Kota Surabaya.
Ia berkomitmen menggerakkan ekonomi lokal dengan membantu UMKM naik kelas melalui kehadiran Pusat Oleh-oleh Bu Rudy di Jalan Dharma Husada, Surabaya.
Hal ini sekaligus sebagai monumen kesuksesan mengembangkan usaha hingga memasuki masa kejayaan selama 26 tahun terakhir. Sepanjang kurun waktu tersebut, Bu Rudy menjalani usaha kuliner miliknya dengan senang hati dan semangat.
Namun ia tak ingin menikmati kesuksesan itu sendiri. Bu Rudy tergerak membantu UMKM Kota Pahlawan mengikuti jejaknya dengan mewadahi mereka dalam sebuah gerai. Sampai saat ini terdapat sekitar 3.500 produk UMKM dari 700 suplier terpajang di etalase. Padahal biasanya depot miliknya hanya menjajakan 400 macam produk UMKM.
"Aku mau membagi kesuksesanku supaya UMKM juga ikut sukses. Saya sangat senang bisa bekerja dan bisa membantu UMKM," ungkap Bu Rudy di sela grand opening, Minggu (12/12/2021) petang.
Wanita energik ini sudah membayangkan betapa senangnya UMKM saat seluruh produk mereka ludes pada hari pertama pembukaan toko. Begitulah cara Bu Rudy berpikir, tak semata-mata hanya meraup keuntungan. Terbukti saat grand opening pengunjung antre memadati area parkir yang luas dan memenuhi Pusat Oleh-oleh dengan suasana cozy tersebut.
"Bukan mikir saya senang hari ini dapat keuntungan banyak, enggak," tandasnya.
Ia lalu mengernyitkan dahi. Bagaimana ribuan produk itu terjual selama ini? Seandainya hari ini tidak ada yang mewadahi mereka. Padahal produk UMKM Surabaya tidak kalah dengan luar negeri. Apalagi selama pandemi, Bu Rudy melihat banyak usaha kecil lesu.
"Ini terutama di Surabaya yang mewadahi UMKM, Bu Rudy. Masih banyak yang belum masuk. Mudah-mudahan saya bisa nampung 6000 produk. Kasihan UMKM punya produk nggak bisa jual. Padahal produknya bagus-bagus baik secara packaging maupun rasa," ujarnya.
"Alhamdulillah bisa membangun seperti ini, UMKM bisa masuk itu saya senang sekali," tambahnya.
Namun ada beberapa persyaratan bagi UMKM yang ingin bergabung. Antara lain syarat legalitas dan kualitas. UMKM minimal harus memiliki Izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). Apalagi saat ini pemerintah mempermudah perizinan. Kemudian manajemen juga akan melakukan quality control.
"Kita juga turut mendidik mereka. Jadi misal produk bagus tapi legalitasnya nggak ada, kita juga arahkan kerja sama dengan Pemkot. Supaya kita sama-sama jalan," kata Bu Rudy yang mengaku akan membuka cooking class tiap akhir pekan.
Kunci Kesuksesan
Lewat kuliner membangun Negeri, mengenalkan aneka masakan khas Jawa kepada dunia. Demikian kiprah Bu Rudy selama 26 tahun berkreasi dalam kelezatan rasa.
Nasi Udang Bu Rudy adalah salah satu menu yang tidak boleh terlewatkan saat bertandang ke Kota Pahlawan. Sambal Udang Bu Rudy yang menjadi ikon saat ini telah dikenal di seluruh Indonesia sebagai salah satu kuliner legendaris dan memiliki penggemar tersendiri karena cita rasa khas Surabaya.
Berawal dari mimpi membuat masakan sederhana dengan harga terjangkau, Bu Rudy mulai membuat resep istimewa. Pada mulanya, menu ini hanya dibagikan kepada teman dan keluarga. Rasanya yang khas membuat banyak orang meminta Bu Rudy untuk membuka usaha.
“Asal mula dulu saya jual nasi pecel dan nasi udang gara-gara Pak Rudy suka mancing dan saya masak sekaligus membuat sambalnya, intinya karena saya orang desa kalau makan tanpa sambal itu nggak enak,” ungkap Bu Rudy dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu.
Karena memang hobi berbisnis, tanpa menunggu waktu lama wanita asli Kota Madiun tersebut merintis sajian Nasi Udang. Rupanya hidangan ini sangat digemari banyak orang.
Bu Rudy mulai menjajakan makanan dengan mobil sebagai etalase sekaligus depot. Dibantu keluarga terdekat, Bu Rudy perlahan mulai mengembangkan usaha kuliner. Hingga kemudian sanggup menyewa sebuah rumah di Kawasan Dharmahusada sebagai cikal bakal berdirinya Depot Bu Rudy yang kini tersebar di berbagai tempat.
Selang beberapa tahun kemudian, Bu Rudy mengumpulkan modal dari hasil usaha yang telah ia tekuni, hingga kemudian rumah yang ia sewa di Dharmahusada tersebut dibeli dan hingga saat ini rumah tersebut menjadi Pusat Oleh-oleh Bu Rudy.
Bisnis Depot Bu Rudy kian moncer, lantas makin melebarkan sayap dengan membuka beberapa enam cabang yaitu di Kupang Indah, Anjasmoro, Gresik, Pasar Atom dan Pusat Grosir Surabaya.
Bu Rudy selalu menekankan ketiga putranya untuk melanjutkan usaha mengikuti jejaknya. Karena Bu Rudy sudah merintis selama 26 tahun.
"Saya tekankan kamu teruskan ini usahanya mama. Jangan sampai tumbang di tengah jalan," ujarnya didampingi putranya Ferry Siswadi sekaligus Direktur Pusat Oleh-oleh Bu Rudy.
Rahasia strategi bisnis Bu Rudy terletak pada kreasi. Wanita yang masih terlihat cantik dan bugar di usia 68 tahun tersebut mengeluarkan berbagai inovasi dalam bisnis kuliner agar orang tidak mudah bosan.
"Saya selalu menjaga kualitas selama 26 tahun. Jadi perjalanan kuliner juga susah, tapi karena saya mencintai pekerjaan dan selalu membenahi kekurangan dan mendengar saran, kritik maupun masukan konsumen. Sampai saat ini bisa menjadi besar karena banyak komplainan dan masukan. Jadi nggak mungkin aku berdiri sendiri, kepintaranku sendiri, nggak mungkin," ujarnya merendah.
Dari puluhan macam inovasi yang paling diminati adalah sambal dan aneka masakan tradisional Jawa. Bu Rudy meracik sekaligus mengolah sendiri dengan resep sesuai yang ia inginkan.
“Saya meracik dan mengolah sendiri, lalu mengajari karyawan dari tidak bisa apa-apa sampai pintar,” sambungnya.
Resep tersebut dibuat secara spontan kemudian ia ajarkan cara memasak kepada karyawan.
“Dan syukurnya dapat karyawan yang sehati,” ungkap Bu Rudy seraya tersenyum ramah.
Bu Rudy berusaha menciptakan suasana kekeluargaan kepada para pegawainya sebagai salah satu kunci sukses yang ia pegang teguh hingga saat ini.
“Kunci sukses menurut saya adalah mengenal karyawan saya dari bawah,” demikian jelas wanita yang justru memulai bisnis dari berdagang sepatu di Pasar Turi tersebut, meskipun akhirnya nama Bu Rudy melejit berkat sambal yang melegenda.
Melalui supervisi ketat untuk mempertahankan kualitas tinggi, Sambal Udang Bu Rudy telah dikirim di berbagai penjuru dunia, guna memenuhi keinginan penggemar setia.
Mereka bisa mendapatkan produk-produk terbaik dari Bu Rudy dengan langsung mengunjungi setiap gerai Bu Rudy atau memesan secara online dari marketplace.
Selain sambal udang yang telah melegenda, Bu Rudy juga ingin membuat menu baru seperti bumbu rawon, kare, bali instan. Sehingga bisa memasak di rumah ala menu resto Bu Rudy. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Sukses 26 Tahun Bangun Bisnis Kuliner, Bu Rudy Buka Pusat Oleh-oleh Produk UMKM
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |