TIMES JATIM, PONOROGO – Momentum Hari Ibu tahun 2025 dirayakan dengan cara menarik dan edukatif oleh Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Kamis (25/12/2025).
Fatayat NU menggelar kolaborasi kegiatan berupa lomba Bento (bekal anak) dan seminar Public Speaking di Aula Madrasah Diniyah (Madin) Al-Islam Ngrandu.
Acara yang berlangsung khidmat sekaligus meriah ini dihadiri oleh 95 peserta, delegasi dari 9 ranting Fatayat NU se-Kecamatan Kauman.
Ketua PAC Fatayat NU Kecamatan Kauman, Erlin Susana, dalam sambutannya menekankan bahwa peran ibu mencakup aspek lahiriah dan batiniah.
Menurutnya, pemenuhan gizi melalui pangan dan kecakapan dalam berkomunikasi adalah dua pilar penting dalam keluarga.

"Unsur pangan adalah bagian yang tak terpisahkan dari denyut kehidupan sehari-hari. Namun, selain fisik, kualitas diri seorang ibu juga ditentukan oleh kemampuan berbicara dan berbahasa," ujar Erlin di hadapan puluhan peserta.
Lebih lanjut, Erlin mengaitkan kemampuan berkomunikasi dengan filosofi Jawa yang menjadi tema utama acara.
"Seseorang yang mampu menguasai, mengendalikan, serta mempertanggungjawabkan setiap ucapannya, maka ia telah mengimplementasikan prinsip Ajining Diri Ana Ing Lathi (harga diri seseorang ada pada lidahnya)," tambahnya.
"Dengan menjaga lisan, seorang perempuan akan memiliki value atau nilai martabat yang tinggi bagi pribadinya maupun keluarganya," papar Erlin.
Sesi seminar menghadirkan pakar komunikasi, Choirun Nisa, yang membedah teknik bicara efektif sebagai pengejawantahan martabat diri.
Dalam paparannya, Choirun Nisa menjelaskan bahwa public speaking bukan sekadar keberanian tampil di depan umum, melainkan seni menyampaikan kebenaran dengan cara yang santun.
Beberapa poin kunci yang disampaikan oleh Choirun Nisa antara lain,pentingnya menyaring informasi sebelum diucapkan agar pesan yang keluar memiliki integritas.
Memilih Kata-kata yang membangun (edukatif) ketimbang yang menjatuhkan, sesuai dengan semangat Hari Ibu sebagai madrasah pertama bagi anak. Dan bagaimana gestur tubuh memperkuat filosofi Ajining Diri sehingga pembicara memancarkan wibawa dan kepercayaan diri.

Selain pembekalan intelektual, kemeriahan terlihat saat para ibu muda dari 9 ranting berlomba mengkreasikan bekal sehat untuk anak (Bento). Lomba ini bertujuan mendorong kreativitas ibu dalam menyajikan makanan bergizi namun tetap menarik bagi buah hati, guna mendukung program pencegahan stunting di tingkat kecamatan.
Melalui perpaduan kegiatan ini, PAC Fatayat NU Kecamatan Kauman Ponorogo berharap para kadernya mampu menjadi sosok ibu modern yang tidak hanya terampil di dapur, tetapi juga cakap dalam berorganisasi dan menjadi teladan lisan di tengah masyarakat. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Hari Ibu, Fatayat NU Kauman Ponorogo Padukan Kreativitas Bento dan Seni Bicara 'Ajining Diri'
| Pewarta | : M. Marhaban |
| Editor | : Ronny Wicaksono |