TIMES JATIM, MALANG – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang menyiapkan rekayasa lalu lintas (lalin) bersifat insidentil dan situasional untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan di sejumlah ruas jalan saat libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.

Rekayasa ini akan diterapkan secara sementara, disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi di lapangan.

Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengatakan, rekayasa lalu lintas tidak diterapkan secara permanen, melainkan kondisional dengan waktu terbatas. 

Salah satu ruas yang berpotensi dilakukan pengaturan khusus adalah Jalan Ahmad Yani, terutama dari arah utara ke selatan yang kerap mengalami kepadatan.

“Jika terjadi kepadatan tinggi, dimungkinkan dilakukan contraflow, baik di sisi timur maupun barat, melihat situasi di lapangan,” ujar Widjaja, Kamis (25/12/2025).

Selain itu, pengaturan lalu lintas di kawasan Universitas Brawijaya (UB) juga akan dilakukan secara situasional, terutama pada arus dari arah barat Jalan MT Haryono menuju titik-titik padat di sekitarnya.

“Kawasan UB juga kita pantau, kalau dibutuhkan akan kami lakukan pengalihan arus,” ungkapnya.

Widjaja menambahkan, sejumlah proyek infrastruktur yang telah dan sedang diselesaikan turut membantu mengurai kemacetan. Pelebaran Jembatan Kedungkandang, misalnya, dinilai sangat efektif karena sebelumnya hampir setiap pagi dan sore terjadi antrean panjang di lokasi tersebut.

“Mudah-mudahan Jembatan Gatot Subroto yang sempat longsor juga sudah selesai, begitu pula di Jalan Soekarno-Hatta. Jika tuntas, ini akan sangat membantu kelancaran lalu lintas di Kota Malang,” pungkasnya.

Sebagai informasi, pantauan lapangan di sejumlah ruas jalan utama masuk Kota Malang sampai Kamis (25/12/2025) siang ini masih tidak ditemukan kepadatan arus lalin. Pintu masuk Kota Malang yang dari arah Tol Keluar Singosari, masih terpantau landai untuk kendaraan masuk dan keluar Kota Malang. (*)