TIMES JATIM, BONDOWOSO – Pendukung pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Bondowoso dilarang membawa sound horeg dalam debat ketiga Pilkada 2024 yang akan berlangsung di Aula Hotel Palm Selasa (19/11/2024). 

Hal itu sudah berdasarkan kesepakatan bersama dalam rapat koordinasi antara Polres Bondowoso, KPU, Bawaslu, LO masing-masing paslon di Aula Mapolres setempat Senin (18/11/2024). 

Kedua LO paslon 01 dan 02 bersepakat untuk tidak menggunakan pengeras suara seperti battle sound, speaker, musik daul, drumband dan sejenisnya. 

Kabag Ops Polres Bondowoso Kompol Heru Wahyudi mengatakan, pihaknya mengundang seluruh elemen untuk membuat kesepakatan agar tidak ada battle sound dengan membawa sound horeg di acara Debat ketiga Pilkada Bondowoso. 

"Karena suaranya mengganggu warga sekitar dan juga tembus ke dalam hotel Palm," terang Kompol Heru.

Menurutnya, pada debat sebelumnya pihak aparat mendapatkan pengaduan warga sekitar area debat khususnya  RT 21/RW 3 Kelurahan Dabasah, Kecamatan Bondowoso. Mereka merasa terganggu dengan battle sounds ini.

Polres Bondowoso sengaja mengundang seluruh elemen yang terlibat, agar sama-sama menjaga dan berkomitmen untuk tidak membolehkan membawa sound horeg yang biasa dipakai untuk battle sound.

Pihaknya sudah memasang barikade dan barier yang ditempatkan di sejumlah titik untuk mengantisipasi adanya massa yang membawa sound horeg. 

Di lokasi itu akan dijaga aparat gabungan, mulai TNI-Polri, Satpol PP, termasuk dari KPU sendiri. 

“Jika ada yang memaksa membawa battle sound di luar sepengetahuan daripada LO dari kedua Paslon ya kita kembalikan,” tegas dia. 

Sementara Kordiv Pencegahan Parmas dan Humas Bawaslu Bondowoso Sholikhul Huda menegaskan, seluruh pihak harus menghormati skema pengamanan Polres Bondowoso.

Menurutnya, warga juga bisa menonton debat kandidat ini secara online karena sudah disiarkan live dan bisa diakses seluruh masyarakat melalui live streaming. 

“Dan sejatinya debat ini adalah ajang kandidat untuk adu gagasan, bukan untuk adu banyak pendukung yang mengiringi," tegas Sholikhul Huda. (*)