TIMES JATIM, PONOROGO – Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko meninjau pembangunan jembatan gantung Shiratal Mustaqim di Desa Tegalsari Jetis Ponorogo, Senin (13/11/2023) sore.

Jembatan gantung yang menghubungkan 2 masjid tertua di Ponorogo tersebut merupakan program aspirasi dari Anggota Komisi V DPR RI Ali Mufthi.

“Jembatan gantung Shiratal Mustaqim sepanjang 80 meter ini akan menghubungkan Masjid Bairahman Setono dengan Masjid Tegalsari,” kata Bupati Sugiri Sancoko.

Menurutnya, bukan hanya mempermudah akses warga tetapi juga untuk mempercepat perputaran ekonomi masyarakat.

“Jembatan gantung Shiratal Mustaqim ini ke depannya akan bisa mendongkrak pesona Tegalsari sebagai pusat wisata religi. Di sepanjang jembatan gantung Shirathal Mustaqim nantinya dipastikan akan tumbuh UMKM yang menjual souvenir khas Tegalsari seperti yang ada di kota-kota wali,” jelas Bupati Sugiri Sancoko.

Mengapa dipilih nama jembatan gantung Shirathal Mustaqim, menurut Bupati yang akrab disapa Kang Giri ini harapannya, "Siapa saja yang melewati jembatan Shiratal Mustaqim ini dapat bertaubat," ulasnya.

Selain itu adanya jembatan gantung Shiratal Mustaqim bisa menambah nilai Tegalsari sebagai destinasi wisata religi.

“Saya kira masyarakat terutama para ahli ziarah wali sudah tahu, dan jembatan gantung Shirathal Mustaqim ini untuk mempermudah akses para peziarah,” tukas Bupati Ponorogo Kang Sugiri Sancoko.

Sekadar diketahui, jembatan gantung Shiratal Mustaqim menghubungkan Masjid Baiturahman dengan masjid Tegalsari yang didirikan abad 18 oleh Kiai Ageng Hasan Besari, cucu dari Kiai Ageng Muhammad Besari pendiri Pesantren Gebang Tinatar Tegalsari Ponorogo.

Masjid Baiturahman sendiri di belakangnya ada Makam Pangeran Sumende dan Makam mBah Donopuro, guru dari guru dari Kiai Ageng Muhammad Besari. (*)