TIMES JATIM, SURABAYA – Sebanyak 1.020 peserta dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti Pelatihan Pramuka Jurnalis 2025 yang digelar Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Timur.
Kegiatan ini menjadi wadah untuk membekali anggota Pramuka dengan kemampuan jurnalistik yang relevan dengan perkembangan era digital, sekaligus mendorong mereka menjadi agen penyebar informasi yang benar di tengah masyarakat.
Pelatihan ini resmi dimulai pada Senin, 15 Juli 2025 kemarin dan berlangsung hingga 14 Agustus 2025 mendatang.
Uniknya, meski digelar secara daring melalui platform Zoom, acara ini berhasil menarik antusiasme luar biasa dengan total peserta yang melampaui seribu orang.
Tidak hanya berasal dari Jawa Timur, para peserta juga datang dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, hingga Sumatra Utara.
Ketua Panitia Pelatihan Pramuka Jurnalis 2025, Mochamad Zamroni, mengatakan pelatihan ini diadakan sebagai upaya Kwarda Jatim untuk memunculkan bibit-bibit unggul pramuka sejati yang memiliki kemampuan literasi media, mampu memilah informasi yang benar dan hoaks, serta menyebarkan informasi sesuai fakta.
“Pelatihan pramuka jurnalis ini untuk memunculkan pramuka sejati yang relevan dengan perkembangan zaman seperti saat ini,” ujar Zamroni, Rabu (16/7/2025).
“Kami ingin pramuka menjadi pionir dalam menyebarkan informasi positif baik di dunia maya maupun nyata,” tambahnya.
Dalam pelatihan ini, Kwarda Jatim menghadirkan sejumlah tokoh yang berpengalaman di bidang jurnalistik.
Pelatihan ini terbagi dalam beberapa sesi, digelar setiap minggu selama periode pelaksanaan. Materi yang dibahas antara lain teknik menulis berita, etika jurnalistik, pemanfaatan media sosial secara bijak, hingga teknik foto dan video jurnalistik.
“Kami berharap peserta tidak hanya belajar teori, tetapi juga mempraktikkan langsung dan menjadi pewarta aktif yang mengamalkan darma dan satya pramuka,” ungkap Zamroni.
Pelatihan ini terbuka untuk semua golongan pramuka, mulai dari Siaga, Penggalang, Penegak, hingga Pramuka Dewasa. Hal ini menjadi istimewa, karena biasanya kegiatan jurnalistik hanya diikuti golongan Penegak dan Pandega.
“Pramuka adalah salah satu organisasi pendidikan nonformal terbesar di Indonesia. Maka sudah seharusnya anggotanya juga memiliki keterampilan tambahan seperti jurnalistik, agar dapat menjadi agen perubahan yang kritis, kreatif, dan tetap berpegang pada kode kehormatan pramuka,” jelas Zamroni.
Ia berpesan untuk peserta pelatihan pramuka jurnalis untuk bisa memberikan informasi secara akurat dan terpercaya, sehingga ke depannya akan muncul pewarta dari Pramuka di Indonesia terlebih di Jatim yang handal.
Dengan memberikan informasi yang akurat dan terpercaya saya yakin seribu peserta ini akan muncul bibit pewarta handal dari Pramuka.
Sebagai bentuk apresiasi, panitia akan memilih 10 peserta terbaik yang akan diundang khusus pada peringatan Hari Pramuka ke-64 Kwarda Jawa Timur pada Agustus mendatang.
Mereka akan mendapatkan penghargaan serta kesempatan khusus untuk meliput jalannya peringatan Hari Pramuka. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kwarda Jatim Gelar Pelatihan Pramuka Jurnalis 2025, Diikuti 1.020 Peserta se-Indonesia
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Deasy Mayasari |