https://jatim.times.co.id/
Berita

Pesta Rakyat Kopi Gombengsari Banyuwangi Berikan Dampak Ekonomi UMKM Non Kopi

Senin, 14 Agustus 2023 - 03:26
Pesta Rakyat Kopi Gombengsari Banyuwangi Berikan Dampak Ekonomi UMKM Non Kopi UMKM penjual kerajinan permainan tradisional Heri Craft, Ahmad Heriyanto, sedang diserbu pembeli seraya melayani jualan kepada anak-anak dalam acara Pesta Rakyat Kopi Gombengsari. (FOTO : Anggara Cahya /TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, BANYUWANGIPesta Rakyat Kopi Gombengsari bukan hanya memberikan dampak perekonomian kepada pelaku kopi seperti petani hingga Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan produk emas hitam itu. Dalam agenda Banyuwangi Festival itu, UMKM lainpun turut mendapat getah positifnya.

Belasan pelaku UMKM ikut berpartisipasi dalam bazar dipuncak acara Pesta Rakyat Kopi Gombengsari. Meskipun kebanyakan menjajakan produk kopi, namun juga nampak beberapa stand yang menjual kerajinan, mulai dari kerajinan hasil olahan sampah hingga kerajinan bambu dan kayu.

Selama berlangsungnya event, hampir seluruh stand bazar diserbu oleh banyak pengunjung. Bukan hanya untuk membeli kopi, pengunjung juga terlihat memadati stand kerajinan bambu dan kayu milik Ahmad Heriyanto.

Pemilik Heri Craft, Ahmad Heriyanto, itu mengatakan jika sangat terbantu dan mengucapkan terimakasih terhadap pemerintah Banyuwangi serta penyelenggara. Pasalnya, Heri sapaan akrabnya, merasa mendapatkan banyak dampak peningkatan ekonomi selama acara berlangsung.

"Pertama-tama saya berterimakasih, adanya event B-Fest ini sangat membantu dan sangat positif untuk menambah pendapatan UMKM yang sedikit peminat seperti saya ini," ucapnya, Minggu (13/8/2023).

Heri menjelaskan, jika selama dua hari dia berjualan di Pesta Rakyat Kopi Gombengsari, dirinya cukup puas dan senang karena bisa menghasilkan pendapatan yang cukup banyak. Dalam acara puncak, Heri, menghasilkan omzet kurang lebih Rp1juta dalam waktu setengah hari. Sedangkan pada hari sebelumnya, Heri mendapatkan sekitar Rp700rb.

"Alhamdulillah dan menurut saya itu sudah lumayan banyak menguntungkan karena saya menjualnya murah mulai dari Rp10ribu sampai Rp20ribu saja" pungkasnya.

Dalam Event itu, Heri menjajakan kerajinan berupa permainan tradisional atau Memengan Bengen dalam bahasa Osing yang terbuat dari bambu dan kayu. Diantaranya ada Marakas, Gansing Bunyi Bambu, Peluit Bambu, Etekan Bambu, Pinokio dan mainan lainya.

"Sengaja menjual memengan bengen karena, segmen kerajinan ini harus dibangkitkan dan dikenalkan kembali," kata Heri.

Pria asal, Desa Wringin Agung, Kecamatan Gambiran yang berkeseharian sebagai pengrajin itu, mengungkapkan jika selama korona, UMKM kerajinan seakan mati, sepi orderan dan susah masuk ditoko. Dengan adanya event-event B-fest, Heri, ingin membangkitkan lagi gairah Hand Craft dipasaran.

"Saya optimis pasar segmen kerajinan bambu masih diminiati," cetus Heri, pemilik UD Puncak Makmur Jaya  Bambu.

Selaras dengan Heri, penjual jajanan kaki lima asal Kalipuro, yang berada disekitar lokasi Pesta Rakyat Kopi Gombengsari, Lukman, mengatakan hal serupa, yaitu mendapat keuntungan dengan adanya festival. Meskipun menjajakan makanan dan minuman non kopi, tapi imbas mendapatkan tambahan pendapatan tengah dirasakanya juga.

"Ya memang sering jualan kaki lima dan pada acara ini Alhamdulillah mendapatkan sampai Rp600an saat ini," katanya. (*)

Pewarta : Anggara Cahya Kharisma
Editor : Irfan Anshori
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.