TIMES JATIM, PACITAN – Setelah empat hari dilakukan pencarian, Dika Distira Darmaji (11) bocah yang tenggelam di aliran Sungai Grindulu Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur akhirnya ditemukan 12 kilometer dari lokasi kejadian, Selasa (11/10/2022) pukul 23.15 WIB malam.
Jasad korban tersebut ditemukan oleh dua orang nelayan, Suradi (55) dan Suyono (48) warga RT 01/RW 05, Dusun Kiteran, Desa Kembang di bawah jembatan Jalur Lintas Selatan (JLS Pacitan) dalam keadaan utuh namun sudah tak bernyawa.
Kapolsek Arjosari IPTU Amrih Widodo mengatakan, dua nelayan yang saat itu mengecek perahu yang akan digunakan untuk mencari ikan, tiba-tiba melihat sosok jasad yang terapung di dekat perahunya kemudian melaporkan penemuan tersebut.
"Kedua saksi yang sedang berangkat mencari ikan menemukan korban dengan ciri-ciri masih mengenakan celana pendek warna hitam sebagaimana yang dipakai saat berenang sebelum diketahui terseret arus sungai," katanya kepada TIMES Indonesia, Rabu (12/10/2022).
Usai penemuan tersebut, sekitar pukul 23.30 WIB tim gabungan BPBD, TNI, Polri dan relawan mendatangi lokasi dan melakukan evakuasi jenazah yang selanjutnya dibawa ke RSUD dr. Darsono Pacitan untuk dilakukan Visum Et Repertum.
"Korban sudah dalam keadaan meninggal dunia," terang Amrih.
Setelah itu, jasad korban kemudian dipulangkan ke rumah duka yang beralamatkan RT 02 RW 08, Dusun Sinoman Desa Jatimalang, Kecamatan Arjosari untuk dimakamkan di tempat pemakaman umum setempat.
Sebelumnya sempat ramai beredar di media sosial soal penemuan organ dalam yang diduga bagian tubuh manusia di sungai Lingkungan Demeling, Dusun Ngawen, Desa Semanten, Selasa (11/10/2022) pukul 14.00 WIB.
"Kemarin sudah langsung divisum. Entah organ manusia atau hewan. Yang jelas bukan organ tubuh korban yang hanyut itu," jelasnya saat ditemui di Polsek Arjosari.
Dari tangan Polisi saat ini mengamankan barang bukti satu buah celana pendek warna hitam yang dipakai korban saat berenang. Tindakan selanjutnya adalah melakukan pemanggilan dan pemeriksaan para saksi termasuk keluarga korban.
"Penyebab laka air tersebut kecerobohan kedua korban yang memang belum bisa berenang dengan baik. Kebetulan arusnya deras. Masyarakat mohon berhati-hati agar tak terjadi hal serupa," ucap IPTU Amrih Widodo.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Erwin Andriatmoko mengimbau masyarakat sekitar bantaran sungai agar lebih waspada dan hati-hati terhadap cuaca dengan curah hujan tinggi yang mengakibatkan luapan.
"Mengingat kondisi cuaca yang masih seperti ini, masyarakat mohon tetap waspada," tuturnya usai mengevakuasi jasad korban tenggelam di Sungai Grindulu, Kabupaten Pacitan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Bocah Tenggelam di Sungai Grindulu Pacitan Ditemukan 12 Km dari Lokasi Kejadian
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Ronny Wicaksono |