https://jatim.times.co.id/
Berita

Bupati Banyuwangi Luncurkan Dua Inovasi Digital Layanan Kesehatan dan Sosial

Selasa, 24 Juni 2025 - 16:42
Bupati Banyuwangi Luncurkan Dua Inovasi Digital Layanan Kesehatan dan Sosial Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, saat meluncurkan inovasi pelayanan kesehatan dan sosial. (Foto: Fazar Dimas/TIMES Indonesia).

TIMES JATIM, BANYUWANGIBupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, secara resmi meluncurkan dua program inovasi unggulan proyek perubahan transformasi layanan kesehatan dan sosial di Ruangan Rempeg Jokopati, Kantor Pemkab Banyuwangi, Selasa, (24/6/2025). 

Inovasi ‘SIM RS Banyuwangi’ dan ‘Sniper Inklusi’ ini digagas oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) Banyuwangi yang akan memperkuat dan melengkapi ekosistem Smart Kampung yang telah berjalan.

Kedua program ini merupakan hasil proyek perubahan dari dua ASN Banyuwangi yakni Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Banyuwangi, M. Yanuarto Bramuda dan Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Banyuwangi, Henik Setyorini. 

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani menekankan pentingnya inovasi ini bukan hanya saat peluncuran, melainkan juga keberlanjutan dan dampaknya bagi masyarakat. 

"Kami berharap semua inovasi yang diciptakan ini bukan hanya sekadar launching yang besar, tapi juga harus bisa berdampak, harus bisa berkelanjutan, ada monitoring dan evaluasi berkala sehingga bisa mengetahui sisi-sisi dari kelebihan dan kelemahan sebuah inovasi yang dibuat oleh kita Banyuwangi," ujarnya.

SIM RS Banyuwangi: Integrasi Layanan Kesehatan Digital

Inovasi Banyuwangi berfokus pada integrasi seluruh layanan kesehatan. Masyarakat kini dapat mengakses berbagai kebutuhan kesehatan hanya dengan beberapa sentuhan melalui aplikasi Smart Kampung yang dapat diunduh melalui Playstore atau Appstore. 

"Jadi, kalau masyarakat mau butuh ambulans, ada teknologinya, ada aplikasinya. Masyarakat mau butuh pelayanan ke rumah sakit, tinggal daftar online. Masyarakat kalau mau butuh kamar di rumah sakit, mau opname dan terutama yang paling penting adalah rekam mediknya," jelas Bupati.

Terobosan utama dari inovasi ini adalah rekam medik yang saling terhubung dari klinik, puskesmas, hingga rumah sakit. Pasien tidak perlu lagi membawa berkas fisik atau repot dengan administrasi berulang. Cukup dengan menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau KTP, data rekam medik akan langsung tersedia di pusat layanan kesehatan.

Sniper Inklusi Banyuwangi: Pelayanan Sosial Berbasis AI

Sementara itu, Sniper Inklusi Banyuwangi dirancang untuk meningkatkan pelayanan bagi masyarakat rentan dan marginal, termasuk penyandang disabilitas dan kelompok dengan kondisi khusus seperti HIV/AIDS. Inovasi ini bertujuan untuk memastikan tidak ada diskriminasi dalam pelayanan publik dan semua pihak mendapatkan akses yang sama.

Yang menarik dari Sniper Inklusi Banyuwangi adalah pemanfaatan kecerdasan buatan (AI). Dengan basis AI, data masyarakat miskin dan rentan dapat dikelola secara lebih lengkap, transparan, dan mudah diakses. Hal ini memungkinkan pemerintah untuk memprediksi kebutuhan masyarakat dan memberikan intervensi yang tepat sasaran. 

Melengkapi Ekosistem Smart Kampung

Kedua inovasi ini, baik SIM RS Banyuwangi maupun Sniper Inklusi Banyuwangi, tidak berdiri sendiri. Keduanya diintegrasikan ke dalam sistem Smart Kampung yang sudah ada di Banyuwangi, melengkapi dan memperkaya layanan publik yang telah tersedia. Hal ini menunjukkan komitmen Banyuwangi untuk terus berinovasi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada warganya.

Kedua inovasi ini mendapatkan bimbingan dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur, Margo Yuwono. Dia menjelaskan bahwa inovasi ini lahir dari semangat mencari celah perbaikan. Selain itu, pengalaman emosional penggagas terkait sulitnya akses layanan kesehatan di masa lalu.

"Di bidang kesehatan, satu di antaranya adalah belum terintegrasinya layanan. Padahal, Bapak-Ibu semua, masyarakat itu butuhnya mudah. Mudah, praktis, cepat," katanya, 

Demikian pula di bidang kemiskinan, meskipun angka kemiskinan di Banyuwangi telah turun signifikan, inovasi ini berupaya mencari celah untuk terus mengembangkan dan memperkuat intervensi. 

"Dengan algoritma kita bisa memprediksi kebutuhan masyarakat miskin sehingga dapat terintervensi ujarnya. (*)

Pewarta : Fazar Dimas Priyatna
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.