TIMES JATIM, BANYUWANGI – Perwujudan komitmen dalam menjaga sumber daya air, PT Tirta investama Pabrik AQUA Banyuwangi bersama mitra PPM Paradigma terus menggalakan program konservasi yang sustainable atau berkelanjutan, berupa pembayaran jasa lingkungan pohon, rorak dan sumur resapan.
Diketahui, pembayaran jasa lingkungan pohon, rorak dan sumur resapan itu, dilakukan dengan cara memantau dan menginventarisasi aset program konservasi sejak tahun 2020, 2021, 2022 dan 2023 oleh Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) bidang Lingkungan hidup atau kelompok sadar konservasi Banyuwangi.
TIM Pembayaran Jasa Lingkungan sedang menginventarisasi aset yang berupa Rorak. (FOTO: AQUA For TIMES Indonesia)
SR CSR AQUA Banyuwangi, Khoirul Hamdani mengatakan, dilakukanya survei inventarisasi data aset tersebut, sebagai langkah awal untuk menunjang program konservasi mata air dan tanah, dengan cara membangun sistem perawatan berkelanjutan.
Kegiatan inventarisasi ini, Irul sapaan akrab Khoirul Hamdani menambahkan, meliputi pohon, rorak dan sumur resapan yang masih berfungsi dan terawat. Pendataan tersebut dilakukan 3 desa yang berada di Kecamatan Songgon yakni Desa Sumberarum, Desa Sumberbulu dan Desa Sragi.
“Sejak tahun 2020, sebanyak 30.000 pohon, 560 unit rorak dan 6 sumur resapan sudah terealisasi. Dan pada tahun 2023 kami sudah melakukan kegiatan perawatan dan pemeliharaan melalui program pembayaran jasa lingkungan,” kata Irul, Kamis (11/7/2024).
Adapun mekanismenya, masih Irul, terdapat kriteria yang dinilai. Untuk pohon yang meliputi tahun penanaman, jenis pohon, diameter dan tinggi pohon serta kondisi update pohon. sedangkan kriteria untuk kegiatan bangunan sipil teknis seperti rorak dan sumur resapan meliputi tahun pembuatan, ukuran dan volume bangunan, hingga kondisi update bangunan sipil teknis.
“Sistem pembayaran jasa lingkungan ini berlandaskan dari teori dan logika perhitungan lingkungan yang berstandar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN),” ucapnya.
Pembayaran Jasa lingkungan yang telah dilakukan sejak tahun 2023 itu, akan dilanjutkan pada program 2024 sebagai wujud komitmen perusahaan dalam menjaga lingkungan.
“Komitmen tersebut akan terus kami lanjutkan di program tahun 2024” ujar Irul.
Setelah dilakukannya inventarisasi diketahui bahwa, Baseline data menunjukkan jika aset konservasi yang terawat dan sehat sampai 2024 ialah sebanyak 550 rorak, 6 unit sumur resapan dan 6.000 pohon. Jumlah tersebut tidak sesuai dengan data awal dan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan, mitra kerja PPM Paradigma bersama penggiat konservasi akan terus berupaya melakukan kegiatan berupa penyuluhan.
“Harapanya Program Pembayaran jasa lingkungan menjadi kegiatan yang unggul dalam merawat dan memelihara aset program konservasi AQUA Banyuwangi di recharge area Songgon,” tutur Irul. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Begini Komitmen AQUA Banyuwangi Menjaga Sumber Daya Air Berkelanjutan
Pewarta | : Anggara Cahya Kharisma |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |