TIMES JATIM, SURABAYA – Isu swasembada energi menjadi fokus perbincangan dalam Local Media Community 2025. Pasalnya, pemerintah menargetkan Net Zero Emission (NZE) pada 2060, tak terkecuali di sektor produksi listrik.
Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ir Wanhar mengatakan, kementerian telah membuat strateginya melalui Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN).
"RUKN akan menjadi refrensi para pelaku usaha khususnya penyedia tenaga listrik, seperti PLN dalam menyusun rencana bisnisnya. Nantinya, dokumen ini juga akan diikuti oleh Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD) milik pemerintah provinsi," ungkapnya.
Tak hanya itu, peran RUKN juga turut serta menurunkan emisi, terutama di sektor industri pembangkit tenaga listrik.
"Dalam jenis pembangkit masih menggarap fosil. Energi fosil masih mendominasi kemudian dalam kepemilikan pembangkit saat ini sudah berimbang antara PLN dengan yang non-PLN," katanya.
Penggunaan fosil berupa batubara masih banyak digunakan pembangkit tenaga listrik. Untuk menuju ke net zero emission, batubara akan digantikan dengan green ammonia (NH3).
Namun tidak sepenuhnya menghilangkan batubara. Sumber energi tersebut masih tetap akan dipakai sampai 2060. Tetapi sudah dicampur dengan bioenergi.
Saat ini, pencampuran batubara dengan bioenergi masih dipersiapkan. "Dari mulai yang kecil, apabila nanti sudah memungkinkan harganya, sudah terjangkau (dimulai)," ungkapnya.
Wanhar yakin dengan strategi tersebut bisa mengenolkan emisi carbon dari pembangkit tenaga listrik yang menggunakan batubara.
Selain itu, pihaknya juga akan memaksimalkan pembangkit listrik menggunakan biotermal. "Selanjutnya kita mulai Tahun 2032 insyaAllah kita akan gunakan PLTN atau nuklir," katanya.
Alternatif lainnya juga akan memaksimalkan penggunaan gas sebagai energi untuk pembangkit listrik. "Kita tetap akan mengoptimalkan air, kita dianugerahi angin kemudian ada matahari meskipun tidak begitu maksimal," ungkapnya.
Khusus untuk pembangkit listrik tenaga air, rencana juga akan menggarap penggunaan pump storage. "Air laut yang dipompa kemudian digunakan pada puncak beban dialirkan," imbunnya.
Ditargetkan nantinya, pada 2027, 74 persen pembangkit listrik menggunakan energi terbarukan sudah terpenuhi. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Target Net Zero Emission Pada 2026, Apa Bisa? Ini Penjelasan Kementerian ESDM
Pewarta | : Siti Nur Faizah |
Editor | : Deasy Mayasari |