TIMES JATIM, MALANG – Ribuan Guru PAUD se- Kabupaten Malang mengikuti gebyar harmonisasi aksi daerah konvergensi  dengan mengambil tema Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI), Minggu (18/9/2022). Acara yang digelar di Stadion Kanjuruhan sekaligus kampanye menurunkan angka stunting. 

Bupati Malang, Sanusi mengatakan, Pemkab Malang akan membantu Rp25.000 per bulan bagi 48 ribu siswa  PAUD, dan Rp22.000 untuk siswa Taman Kanak-Kanak. Bantuan untuk pembelian tambahan makanan bergizi untuk pelajar diberikan selama empat bulan. Pemicu stunting sendiri adalah kekurangan gizi kronis saat usia bayi dalam janin dan di bawah usia lima tahun.

"Jumlah total keseluruhan anggaran yang akan digelontorkan Rp 7 miliar untuk mengurangi angka stunting dengan jumlah tenaga pengajar 8600," kata Sanusi.

Sanusi menambahkan, Pemkab Malang berrhasil menekan angka stunting. Dari angka stunting 28 persen turun menjadi 8,3 persen, dan menjadi angka penurunan stunting terbaik di Indonesia. 

"Kecamatan Tajinan adalah kecamatan yang angka stunting terendah dan terbaik se-  Indonesia," ungkapnya.

HIMPAUDI Kabupaten Malang saat memperagakan Tari Batik Kinasih sebanyak 1000 guru  , Sabtu (17/9/2022) di Stadion Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang. (foto: Dinas Pendidikan Kab Malang)

Sementara itu, Hj Anis Za'idah Wahyuni Sanusi Bunda PAUD Kabupaten Malang mengatakan, Pemkab Malang berterima kasih kepada Bunda PAUD Kabupaten Malang yang konsisten dalam meningkatkan mutu pendidikan dan ikut membantu menyukseskan program penurunan stunting.   

Menurutnya, kegiatan Gebyar Harmonisasi ini adalah salah satu upaya menurunkan stunting dan membangun kesadaran masyarakat Kabupaten Malang dengan budaya hidup sehat. 

"Konvergensi Penurunan stunting dalam PAUD HI dalam membangun bangsa sejalan dengan upaya Pemkab Malang mewujudkan Malang Makmur untuk mencetak generasi yang unggul pada tahun 2045 yang akan datang," ucapnya. 

Hanik Dwi Martya Didik Gatot Subroto , Ketua Pokja PAUD Kabupaten Malang menambahkan, tujuan acara gebyar ini mengajak semua pihak terkait yang ada untuk bersama-sama menekan angka stunting di Kabupaten Malang.

"Menekan angka stunting dengan mengoptimalkan PAUD HI dengan lima layanan essensial. Dan cara menurunkan stunting adalah ibu - ibu rajin menyusui putra-putrinya," tegasnya.

Penghargaan untuk Guru

Dalam acara ini, Pemkab Kabupaten Malang juga memberikan penghargaan kepada guru Taman kanak-kanak dan kelompok bermain. Guru yang mendapat penghargaan adalah guru yang sudah mendedikasikan hidupnya dalam mencerdaskan anak bangsa dengan massa pengabdian 20 -50 tahun. 

Ada tujuh guru TK dan RA dengan masa jabatan paling lama. Tujuh guru yang menerima penghargaan itu adalah Khumaiyah dari TK Muslimat NU 01 Sukolilo Jabung yang mengabdikan dirinya hampir 50 tahun; Sutikani dari TK Dharma Wanita Persatuan PLTA Mendalan Kasembon dengan masa pengabdian 49 tahun. Kemudian ada Sumarsiti dari TK PGRI Ngantang Kecamatan Ngantang dengan masa pengabdian 48 tahun, Misnatin RA Miftahul Ulum Gunung Sari Tajinan dengan massa pengabdian 47 tahun, dan Supiati dari RA Darul Huda Wajak dengan masa pengabdian 43 tahun.

Dua guru lain yang mendapat penghargaan adalah Susanti dari KB Srigading Kecamatan Wagir dengan masa pengabdian 20 tahun dan Heni Setyowati dari KB Giri Mulyo Kalipare dengan masa pengabdian 19 tahun.

“Jangan pernah lelah, dan tetap semangat mendidik anak – anak, untuk menjadi generasi yang membanggakan,” pesan Bupati Malang, Sanusi saat menyerahkan penghargaan ini. (*)