https://jatim.times.co.id/
Berita

Kenang Sejarah, Pemkot Surabaya Gelar Aksi Teatrikal Perobekan Bendera di Eks Hotel Yamato

Minggu, 22 September 2024 - 15:38
Kenang Sejarah, Pemkot Surabaya Gelar Aksi Teatrikal Perobekan Bendera di Eks Hotel Yamato Aksi teatrikal perobekan bendera Belanda yang historik dan ikonik digelar Pemkot Surabaya (foto: M. Tsabit Taqy IZdihari/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, SURABAYA – Berlokasi di Hotel Majapahit Jl Tunjungan No 65 Surabaya, Pemkot Surabaya mengadakan aksi teatrikal perobekan bendera, Minggu (22/9/2024) pagi.

Kegiatan tahunan ini dilakukan sebagai pengingat peristiwa bersejarah perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato pada 19 September 1945, sekaligus perjuangan arek-arek Suroboyo dalam melawan penjajah di zaman dulu.

Warga Surabaya sangat antusias mengikuti acara tersebut. Lagu-lagu seputar perjuangan dinyanyikan oleh band dan diikuti warga sehingga membakar semangat perjuangan, meski warga harus rela hadir di bawah terik panas matahari Surabaya.

teatrikal-2.jpg

Para veteran perjuangan kemerdekaan di Surabaya juga turut hadir di kegiatan ini. Sementara para penampil, dari usia muda hingga tua, ikut memeriahkan aksi teatrikal yang menampilkan pejuang dan penjajah di zaman dulu.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga iku andil ambil peran sebagai pemimpin Arek Arek Suroboyo dalam melawan penjajah untuk menurunkan bendera Belanda di Hotel Yamato (sekarang menjadi Hotel Majapahit).

Kronologi Awal Perobekan Bendera

Salah satu veteran bernama M Gozali (81) yang merupakan Ketua LVRI Ranting Tambaksari, mengatakan bahwa acara ini memang sepatutnya diadakan setiap tahun.

Ia juga berkisah tetang apa yang sebenarnya terjadi pada 19 September 1945 ketika para pejuang ingin mengusir kembali penjajah di kala Indonesia sudah mendeklarasikan kemerdekaannya.

Menurut Gozali, kalau sesuai pada teks sejarahnya, waktu itu terjadi pada tanggal 19 September hari Rabu jam 9 pagi. Di Hotel Majapahit (eks Hotel Yamato) ada warga Belanda bernama Ploegman, pendiri Indo-Europeesch Verbond yang mengibarkan bendera merah putih biru.

"Telah dibocorkan oleh pelayan hotel ini, yang mana pelayan hotel itu adalah kader-kader kedokteran gigi yang sebagai mata-mata di bawah kepemimpinan Dr Moestopo,” ucap Gozali.

Warga Surabaya waktu itu sedang berkerumun di depan Hotel Yamato dan kebetulan Residen Sudirman lewat menaiki kendaraan dan dibarengi Sidik dan Hariyono. 

“Kemudian beliaunya tiga orang masuk ke dalam (Hotel Yamato) menemui seorang Belanda yang namanya Floegman. Mereka dibantah bahwa kamu (floegman) tidak boleh mengibarkan (bendera Belanda)," sambung Gozali.

teatrikal-3.jpg

Dari situ, kemudian terjadilah cekcok yang memicu pekelahian. Lalu, Floegman mengambil pistol dan di odongkan kepada Residen Sudirman, Sidik dan Hariyono. Namun pistol itu berhasil ditendang dan mengenai langit-langit Hotel Oranye atau Yamato hingga terjadi perkelahian.

"Akhirnya Floegman dicekik oleh Sidik dan meniggal dunia. Tetapi mereka diserang (pasukan) belanda yang ada di dalam dengan dibawakan parang. Pak Sidik tertusuk di dadanya dan meninggal lalu dibawa ke Rumah Sakit Simpang yang sekarang jadi Supermarket Delta," lanjutnya.

"Kemudian Pak Hariyono naik ke atas dan menurunkan bendera Belanda lalu ditembak dari belakang oleh penjajah. Lalu residen Sudirman melarikan diri dengan kendaraannya,” imbuh Gozali.

Menurutnya, penting bagi setiap generasi, baik muda maupun tua, untuk terus menjaga semangat juang yang telah diwariskan oleh para pahlawan serta menjaga nilai-nilai perjuangan yang telah dibangun dengan susah payah demi kemerdekaan Indonesia.

“Oleh karena itu kita sebagai generasi baru, generasi penerus dan generasi tua harus tetap memeringati itu. Supaya anak-anak generasi muda bisa menjiwai bahwa Indonesia diperoleh dari perjuangan arek-arek Suroboyo pada khususnya dan bangsa Indonesia pada umunya” harapnya. 

Tak lupa, Gozali juga menyampaikan, bahwa ada definisi khusus kenapa seseorang bisa dianggap sebagai veteran.

Para pensiunan dari TNI tidak bisa dianggap sebagai veteran, melainkan hanya orang-orang tertentu seperti orang yang pernah bertempur melawan luar negeri (operasi militer) dengan mempunyai Bintang Satya Lencana Seroja, Trikora (perebutan wilayah Irian Barat), Dwikora (Konflik dengan Malaysia). (*)

Pewarta : M Tsabit Taqy Izdihari (MG)
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.