TIMES JATIM, MALANG – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh Presiden RI, Prabowo Subianto sampai saat ini terus berprogres. Dimana, pelaksanaan yang dimulai sejak 6 Januari 2025 ini, sasarannya terus meluas di seluruh Indonesia.
Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan, Noudhy Valdryno mengaku bahwa progres program MBG ini berjalan secara bertahap.
Bahkan, yang mulanya pada 6 Januari 2025 hanya menyasar 26 provinsi, kini sudah menyentuh 31 provinsi di Indonesia.
"Progresnya cukup cepat, dari yang awalnya 6 Januari hanya di 26 provinsi, maka per 15 Januari ini sudah mencapai 31 provinsi,” ujar Valdryno saat ditemui di Malang, Jumat (17/1/2025).
Ia menyebut, sesuai arahan Presiden RI Prabowo, sasaran penerima manfaat program MBG ini juga harus terus diperluas. Dimana, targetnya pada akhir tahun 2025, bisa menyentuh 15 juta penerima manfaat.
“Titiknya juga terus diperluas termasuk targetnya, yaitu di akhir 2025, ada 15 juta penerima manfaat," ungkapnya.
Tak hanya itu, sesuai arahan Presiden Prabowo bahwa target besar program MBG ini berada di tahun 2029.
"Dan untuk target besarnya Presiden Prabowo tahun 2029 adalah sebanyak 82,9 juta penerima manfaat," katanya.
Ia menjelaskan, untuk varian menu MBG di setiap daerah akan berbeda-beda. Namun, tetap sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang telah diatur oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
"Untuk menunya, disesuaikan dengan AKG. Sehingga, hal itu membuat BGN berkomitmen pada tiap titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), ada satu ahli gizinya. Termasuk pemberian susu, tidak dilakukan setiap hari. Hal ini dilakukan, agar anak-anak tetap excited dan tidak bosan saat menerima makanan," bebernya.
Valdryno menambahkan, evaluasi dilakukan secara terus menerus. Termasuk, melakukan peningkatan pada semua titik SPPG. Hal ini dilakukan, karena MBG ini adalah program unggulan dari Presiden Prabowo Subianto.
“Jadi komitmennya akan terus dilanjutkan, apa yang perlu dievaluasi akan kami evaluasi. Termasuk, meningkatkan kualitas pada tiap titik SPPG yang tersedia di daerah-daerah. Kepala SPPG ini yang bertugas melihat sekolah-sekolah di sekitaran titik SPPG dengan maksimal jarak antar 30 menit, yang mana ini dilakukan agar porsi makanan MBG ini tetap segar," tandasnya.(*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Imadudin Muhammad |